24 Mei 2009

Seorang TKI Ditembak Mati Polisi Malaysia

Minggu, 24 Mei 2009


TEMPO Interaktif, Kualalumpur: Seorang TKI asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, ditembak mati polisi Malaysia Sabtu pagi kemarin. Tenaga kerja Indonesia itu dipergoki  merampok sebuah rumah di Kampung Jambatan Air Baruk, Malaka, dengan cara menjadikan keluarga korban sebagai sandera.

Kepala Penyidik Kriminal Malaka Salehhudin Abd. Rahman mengatakan, TKI yang berusia  27 tahun itu berhasil masuk rumah korban dengan sebilah parang dan senjata api. Ketika masuk rumah korban, menurut cerita polisi itu, perampok menemukan seorang ibu  dan tiga anaknya. Anak-anak berusia  lima hingga sembilan tahun, berikut Ibunya  diikat dan dijadikan sandera.

Suami korban yang baru pulang ke rumah, melihat istrinya dalam kondisi jadi sandera. Perampok  minta  tebusan uang  sebesar RM 3.000 (sekitar Rp 9 juta). Mengaku tidak punya uang, perampok mengizinkan korban menghubungi tetangganya untuk mengusahakan uang tebusan. Kesempatan ini dipakai tetangga korban menghubungi  polisi.

Sabtu pagi sekitar pukul 08.00,, sepasukan polisi datang ke lokasi kejadian dan melakukan pengepungan. Polisi mengaku sudah membujuk perampok agar tidak bertindak melampaui batas. Tapi, perampok malah menyandera pemilik rumah sebagai perisai meminta uang tebusan R M3.000. Polisi akhirnya menembak tersangka dari jarak 200 meter.

Polisi  sedang menyelidiki TKI asal Lombok yang dilaporkan pernah bekerja pada sebuah perkebunan kelapa sawit. Selain itu, polisi juga sedang mencari kawan si penjahat di kawasan itu. Senjata api yang digunakan tersangka diduga barang curian dari kantor perusahaan perkebunan kelapa sawit tempatnya bekerja.

ANTARA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar