27 Mei 2009

TKI Tewas Dianiaya di Malaysia

Rabu, 27 Mei 2009

SEMARANG, KOMPAS.com — Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, bernama Kartini (33) yang bekerja di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia, tewas dianiaya oleh majikan perempuan dan anak laki-lakinya pada Sabtu (23/5). Tewasnya korban diduga karena pukulan benda tumpul.


Jenazah tiba di Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (27/5), sekitar pukul 06.50. Korban kemudian diantarkan ke kampung halamannya di Desa Surokonto Wetan, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal, untuk dimakamkan.


Seusai mengantarkan korban hingga pemakaman, Kepala Balai Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jateng AB Rahman mengatakan, tewasnya Kartini baru diketahui oleh pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia pada Minggu (24/5).


Setelah diotopsi, korban diterbangkan dari Malaysia menuju Jakarta pada Selasa (26/5) untuk kemudian dipulangkan ke kampung halamannya melalui Semarang.


Rahman mengungkapkan, Kartini tewas setelah dianiaya oleh CWL, sang majikan perempuan, dan CWS, anak lelaki majikannya. "Majikan perempuannya sedang diperiksa psikiater karena diduga stres berat, sedangkan anak laki-lakinya telah ditahan oleh pihak Kepolisian Petaling Jaya," kata Rahman.


Berdasarkan hasil otopsi, korban yang diberangkatkan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) bernama PT Sekar Tanjung Lestari ini menderita luka memar dan lebam pada sekujur tubuh dan bagian kepala. "Diduga akibat pukulan benda tumpul," ucap Rahman.


TKI yang telah bekerja selama 17 bulan di Malaysia ini meninggalkan Sampur (35), sang suami dan dua anak, yaitu Setyowati (13) dan M Noor Rochim (11). Keluarga korban memperoleh upah Kartini selama bekerja sebesar Rp 27,115 juta, uang asuransi Rp 45 juta, dan santunan sebesar Rp 16 juta.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Jateng Siswo Laksono menyatakan, pihak KBRI Malaysia sedang mengawal kasus tersebut agar ditangani aparat sesuai prosedur hukum yang berlaku. "Para pelaku harus dihukum sesuai dengan perundang-undangan Malaysia," kata Siswo.


Berdasarkan data BP3TKI Jateng, Kartini merupakan kasus keempat dari TKI asal Jateng yang meninggal di lokasi tempatnya bekerja. Sebelumnya, TKI asal Cilacap juga meninggal di Korea Selatan karena kecelakaan lalu lintas pada awal Mei, TKI asal Wonosobo meninggal di Singapura karena sakit pada April, dan TKI asal Kendal meninggal di Singapura karena kecelakaan kerja pada Maret 2009.


Siswo berharap, kejadian tewasnya TKI yang bekerja di luar negeri tidak terjadi lagi. Untuk itu, PJTKI yang bersangkutan harus mau mendorong peningkatan kompetensi bahasa dan kemampuan. "Mereka bisa dilatih di balai latihan kerja yang ada," ucapnya.


Siswo mengakui, TKI yang bekerja di sektor informal lebih rentan terhadap penganiayaan dibandingkan sektor formal. Hal ini karena lemahnya pengawasan terhadap rumah tangga.


ILO

1 komentar:

  1. Mohon ijin untuk membagikan informasi ini. Krna baru sja sy alami dan membantu sisi kehidupan ekonomi sy. Luangkan waktu sedikit untuk membacanya.
    Sy ingin berbagi konten informasi kepada teman-teman baik di luar maupun dalam negeri.
    Sedikit cerita singkat dari saya mbak widia saya sendiri berpropesi sebagai tkw. Bekerja jadi tkw di luar negeri sebetulnya bukan pekerjaan yg mudah, apalagi dapeet majikan galak seperti majikan sy slah sdikit kena marah lgi dN tiap bulan cuma dapet gaji separoh saja tapi terpaksa hrus sy jalani demi anak dN org Tua sy. Sy jadi tkw kerja jadi babu udah 7 thn disini, krnh ingin mengubah nasib yg lebih baek. Namun alhamdulillah skrg akan berakhir. sy skrg tinggal 3 bulan lg finish kontrak disini akan balik di indonesia untuk buka usaha, berkat postingan slh satu teman mantan tkw taiwan atas nama mbak romlah yg sukses dibantu dgn pak haji abdul salam melalui bantuan pesugihan putih uang barokah dstlah sy tertarik akhirnya sy menghubungi beliau. Singkat cerita alhamdulillah melalui perantara bantuan pak haji abdul salam sy udah beli rumah dan insya alloh lepas kontrak habis sy balik buka usaha di indonesia kapok kerja di luar negeri. Maksud dN tujuan cerita sy ini ingin berbagi kpd saudara(i) siapa tahu berminat seperti sy hubungi WA, IMO, SMS pak haji abdul salam kontak beliau +62852 9889 2338 smg pesan sy bermanfaat mkasih.
    SALAM RAHAYU

    BalasHapus