RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi baru-baru ini disebut-sebut akan menerapkan program Saudinisasi di semua sektor lapangan kerja. Program Saudisasi ketenagakerjaan ini akan berdampak besar terhadap pekerja asing yang telah mencapai hampir sepertiga jumlah penduduk Saudi.
Menurut Deputi Menteri Tenaga Kerja, Abdul Wahed Hamid, jumlah pekerja asing di Arab Saudi sudah mencapai 27% dari jumlah penduduk. Hal tersebut jelas akan menjadi kerawanan tersendiri dari sendi pertahanan dan ekonomi. Misalnya, antara lain, transfer dana terjadi besar-besaran ke negara muasal para pekerja asing itu yang terus terang akan menggerogoti kantung Arab Saudi sebanyak milyaran Riyal setiap tahunnya.
"Saudisasi adalah refleksi dari perkembangan, karena kita tidak dapat menyangkal bahwa pekerjaan telah memberikan layanan yang besar dan saling menguntungkan, tetapi mulai memunculkan efek negatif," katanya seperti dikutip harian Al-Watan edisi Senin (25/5) kemarin.
Hamid juga menampik bahwa upaya Saudisasi ketenagakerjaan di Arab Saudi tak terkait dengan alasan perbedaan agama.
"Kami tak membedakan pekerja muslim dan non muslim," katanya dalam simposium `Saudisasi Adakah Termasuk Rasisme?` yang diselenggarakan di Riyadh, akhir pekan kemarin.
Menurutnya, banyak yang salah paham dengan Saudisasi seolah akan menendang pekerja non muslim dari negara ini. Pada prinsipnya, ia menyinggung sebuah hadis yang menyatakan: "Al Aqrabun awla mil ma`ruf." (Kerabat atau yang memiliki kedekatan lebih utama mendapat manfaat).-taq
26 Mei 2009
Saudisasi Ancam Bagi TKI di Arab Saudi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar