MATARAM, KOMPAS.com — Seorang TKI asal Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, berinisial S (27) yang diduga tertular flu babi sehingga diisolasikan, mulai stres.
Kakak kandung S, Maemunah, mengungkapkan hal itu kepada wartawan di RSU Provinsi NTB, Kamis, setelah menjenguk S di ruang isolasi menggunakan baju khusus guna mencegah kemungkinan penularan virus flu babi (H1NI).
"Dia mulai menunjukkan sikap stres, maunya dipulangkan ke rumah, tetapi saya terus berusaha menenangkannya," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penanganan Flu Babi RSU Provinsi NTB, dr Salim Thalib, mengatakan, S masih harus menempati ruang isolasi sampai ada kepastian ia tidak tertular flu babi. Untuk memastikan S tertular flu babi atau tidak, para ahli medis mengambil sampel cairan dari tenggorokan dan hidungnya untuk dianalisis di laboratorium Departemen Kesehatan di Jakarta.
Proses analisis laboratorium itu berkisar antara 3-7 hari sehingga pihak RSU Provinsi NTB masih menunggu hasilnya. "Sambil menunggu hasil laboratorium itu kami berikan obat antibiotik levofloxocin dan tamiflu," ujarnya.
Pihak RSU Provinsi NTB menyambut baik kunjungan sanak keluarga S karena ikut membantu menenangkan pasien yang diduga tertular virus flu babi itu jika menunjukkan sikap stres yang berlebihan.
26 Mei 2009
TKI Terduga Idap Flu Babi Mulai Stres
Kamis, 14 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar