Mataram ( Berita ) : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nusa Tenggara Barat (NTB) setuju sekaligus mendukung dilakukannya tes HIV bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) NTB yang baru pulang dari luar negeri.
"Sebab disinyalir TKI dan TKW ikut menyumbang jumlah penderita HIV dan AIDS di daerah ini," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB, M. Agus Patri kepada wartawan di Mataram, Selasa [19/05] .
Seusai dengar pendapat dengan LSM dan Ormas pemerhati TKI dia menjelaskan, untuk melakukan tes HIV bagi TKI yang baru pulang membutuhkan dana cukup besar mencapai Rp25 miliar. Karena jumlah TKI NTB yang pulang bekerja dari luar negeri sekitar 25.000 orang per tahun.
Untuk itu, jika menuruti keinginan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) NTB untuk melakukan ts HIV bagi TKI harus disediakan anggaran khusus melalui APBD, namun sementara ini tidak ada dananya. Tes HIV tersebut dimaksudkan, guna mencegah semakin merebaknya penyakit HIV dan IADS di daerah ini. "Sebab besar kemungkinan penyakit HIV dan AIDS dibawa oleh TKI yang telah bertahun-tahun berada di luar negeri," katanya.
Apalagi NTB merupakan propinsi terbesar kedua setelah Jawa Timur sebagai pemasok TKI ke luar negeri dengan jumlah calon TKI yang dikirim lebih dari 40.000 orang per tahun.
Dengan adanya pelayanan satu atap bagi calon TKI, maka tes akan dipermudah bagi TKI yang baru tiba, namun kendalanya tidak semua TKI yang baru datang melapor ke Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB.
"Untuk mengatasi hal tersebut, kemungkinan akan ditempatkan petugas baik di bandara Selaparang Mataram, maupun di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat untuk mengantisipasi kedatangan TKI dari luar negeri," katanya.
Sementara itu, pihak Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat prihatin terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang ikut menyumbang jumlah penderita HIV dan AIDS di daerah ini.
"Untuk itu, KPA NTB akan bekerja sama dengan Disnakertran dan BP3TKI melakukan pemeriksaan bagi setiap TKI yang baru pulang untuk dites HIV," kata Wakil Sekretaris KPA NTB, Drs. H. Arsyad Gani.
Jumlah masyarakat yang menderita penyakit HIV dan AIDS di NTB terus bertambah dan terakhir hingga 2008 jumlah penderita tercatat 220 orang terdiri atas HIV 137 orang dan AIDS 83 orang.
"Dari jumlah tersebut Kota Mataram menempati urutan teratas dengan jumlah penderita, yakni HIV 65 orang dan AIDS 54 orang, menyusul Lombok Timur dengan 25 HIV dan 11 AIDS, Sumbawa Barat 18 HIV dan empat AIDS dan LOmbok Barat 13 HIV dan 11 AIDS," katanya. (ant )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar