BERITA KOTA
Selasa, 26 Mei 2009
BEKASI, BK
Para pemulung yang bermukim di sekitar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, tidak lama lagi akan memiliki tempat tinggal yang permanen. Kepastian ini terkait dengan rencana pemerintah kota (Pemkot Bekasi dan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun 100 unit rumah sederhana.
Menurut Walikota Bekasi Mochtar Mohammad kepada wartawan, Senin (25/5), rumah sederhana yang akan dibangun di sekitar TPST Bantargebang itu masing-masing senilai Rp12,5 juta. "Selama ini pemulung mendirikan rumahnya di sembarang tempat, sehingga kondisinya sangat kumuh," kata Mochtar.
Dikatakan, rencana pembangunan rumah sederhana ini sudah dibicarakan dengan Kepala Dinas (Kadis) Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna. Sebelum pembangunan rumah sederhana tahap pertama sebanyak 100 unit dimulai, para pemulung yang jumlahnya mencapai 5 ribu orang akan diseleksi. Karena sebagian dari mereka merupakan pemulung musiman. Yang menjadi prioritas untuk mendapatkan rumah sederhana adalah para pemulung tetap.
Kebijakan membangun rumah di atas lahan seluas 1,2 hektar milik Pemkot Bekasi itu, kata Walikota, untuk menopang proses industrialisasi sampah di TPST Bantargebang dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu yang lokasinya berdekatan. "Yang jelas rumah itu tidak gratis, tapi bisa terjangkau," jelas Mochtar.
Dijelaskan, TPST Bantar Gebang milik Pemda DKI Jakarta yang dikelola PT Godang Tua Jaya (GTJ) Jo Navigate tersebut akan menjadi industrialisasi sampah dan pembangkit listrik. Demikian juga TPA Sumur Batu milik Pemkot Bekasi yang ditangani PT Gikoko Kogyo Indonesia untuk mengelola gas metan dan menjadi sumber energi listrik. O hem
26 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar