26 Mei 2009

Pemerintah Setengah Hati Tangani Kemiskinan

23/05/2009 20:25 wib - Daerah Aktual
Pemerintah Setengah Hati Tangani Kemiskinan

Semarang, CyberNews. Pemerintah dinilai masih setengah hati dalam menangangi tingkat kemiskinan. Pasalnya, mereka hanya menerbitkan surat keputusan yang mana dampaknya belum bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
 
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah Drs H Muhammad Adnan mengatakan, sampai saat ini masih banyak masyarakat belum merasakan bantuan dari pemerintah untuk mengatasi kemiskinan. Hal itu karena, pemerintah mengatasi kemiskinan masih dengan menerbitkan perda maupun membentuk tim.
 
"Semestinya pemerintah harus memiliki tanggung jawab dan nilai yang lebih untuk menanggulangi kemiskinan," katanya dalam acara halaqah bertema "Respon NU Terhadap Problem Kemiskinan dan Kebijakan Anggaran Pro Poor" yang digelar, Sabtu (23/5) di Hotel Semesta, Semarang.
 
Seminar yang diikuti 50 peserta terlaksana hasil kerja sama PWNU Jateng, PW Lakpesdam Jateng, Komisi Kebijakan Publik NU Jateng, Pattiro Surakarta dan Pattiro Pekalongan serta The Asia Foundation. Selain Adnan, nara sumber lain adalah Staf Pengembangan Jaringan Kerja dan Penanggulangan Kemiskinan (PJPK) Badan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan (Bapermades) Jateng Soepardi dan Guru Besar Undip Prof Dr H Muhajirin Thohir MA.
 
Pihaknya khawatir pemerintah merasa telah mengatasi kemiskinan dengan hanya membentuk panitia. Seharusnya ada sesuatu yang lebih dari sekedar membentuk panitia. Padahal terkadang kebijakan yang diambil pemerintah belum dirasakan masyarakat. "Misal sebuah daerah membutuhkan penanganan irigasi, sebaiknya segera diperbaiki yang langsung bisa terasa manfaatnya bagi warga sekitar," kata dia.
 
Soepardi mengatakan, untuk penanggulangan kemiskinan, Bapermades sifatnya berupa pemugaran rumah, ekonomi produktif, maupun pemberdayaan lumbung pangan masyarakat. "Mengenai berapa nominalnya, saya tidak hafal betul," kata dia.
 
Guru Besar Undip Prof Dr H Muhajirin Thohir MA menambahkan, penanganakan kemiskinan belum dilakukan secara optimal. Masing-masing departemen berjalan tidak beriringan. Mereka lebih banyak mengumbar janji-janji manis tentang penanggulangan kemiskinan. "Namun, hingga sekarang, justru semakin banyak jumlah orang miskin," katanya.

(Rosyid Ridho /CN05)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar