24/05/2009
Tegal, CyberNews. Ratusan warga Kota Tegal yang merantau menjadi tenaga kerja Indonesia terancam tak bisa memilih dalam Pemilihan Presiden. Hal itu menyusul adanya instruksi dari Komisi Pemilihan Umum pusat ke KPU Kota Tegal yang meminta untuk mencoret TKI.
Anggota KPU Kota Tegal Divisi Pemutakhiran Data, Pencalonan, dan Pergantian Antarwaktu (PAW), Arisandi Kurniawan, Minggu (24/5) mengatakan, jumlah warga Kota Tegal yang menjadi TKI diperkirakan sekitar 500 orang. Meskipun demikian, untuk memastikan jumlah secara rinci KPU Kota Tegal akan meminta data ke Kantor Disdukcapil.
"Kami akan koordinasi dengan intansi terkait untuk mendata jumlah TKI," katanya. Menurut dia, dengan adanya surat edaran dari KPU pusat berarti mereka harus dicoret dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Saat ini proses validasi terhadap pemilih terus dilakukan di seluruh kelurahan di Kota Tegal. "Kami juga berharap masyarakat untuk proaktif melapor bila belum terdaftar dalam DPS," ujarnya.
Sementara tentang golongan masyarakat di Kota Tegal yang tidak menggunakan hak pilih dalam pemilihan presiden bulan Juli mendatang atau biasa disebut golput, diperkirakan masih banyak.
Arisandi mengatakan, sebagian besar dari mereka merupakan golongan nelayan dan pedagang warung tegal yang merantau ke luar daerah. Menurut dia, nelayan dan pedagang warteg merupakan golongan penyumbang angka golput tertinggi dalam pemilihan legislatif bulan April lalu.
Saat itu, angka partisipasi masyarakat hanya sekitar 66,9 persen. Sebagai contoh di wilayah Kecamatan Margadana, di sana sekitar 20 hingga 30 persen warganya merupakan pedagang warteg. Meskipun demikian, KPU tetap mencatat dan memasukkan mereka dalam daftar pemilih tetap. Pasalnya apabila tidak dicatat, hal tersebut juga akan menimbulkan masalah.
Selain itu, KPU Kota Tegal juga mencatat sekitar 214 narapidana di wilayah Kota Tegal, dalam daftar pemilih. Mereka dapat menggunakan hak pilih di TPS reguler yang ditempatkan di lembaga pemasyarakatan setempat.
(Wawan Hudiyanto /CN05)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar