16 November 2009

Kekerasan dan Kemiskinan, Isu Strategis



Senin, 16 November 2009

Mamasa, Kompas - Kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak menjadi isu yang dibahas pada Pertemuan Raya Perempuan Gereja Prasidang Raya Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia XV di Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Minggu (15/11). Masalah kekerasan merupakan mata rantai dan akumulasi dari kemiskinan, kebijakan pemerintah, budaya, sistem, dan agama yang belum berpihak kepada perempuan.

Hasilnya akan menjadi rekomendasi untuk dibahas pada Sidang Raya PGI XV di Mamasa tanggal 19 November. Forum itu diikuti 300 peserta dari seluruh Indonesia. Selain dari gereja, pemateri berasal dari kalangan LSM dan aktivis perempuan, di antaranya George Aditjondro, Nia Syarifuddin, Ratna Batara Munti, dan Pdt Zakaria Ngelow.

Sekretaris Eksekutif Departemen Perempuan dan Anak PGI Pdt Rosmalia Barus mengatakan, forum masih melihat isu kekerasan terhadap perempuan dan anak sebagai masalah penting. Ada banyak hal yang menjadi penyebab dan mata rantai persoalan ini, seperti kemiskinan, politik, kebijakan pemerintah yang masih tidak responsif jender, budaya dalam masyarakat, sistem, bahkan agama.

Rosmalia menyatakan, Perempuan Gereja akan mendorong pemerintah dan pemuka agama mengubah cara pandang pada kebijakan dan paradigma. Masalah perempuan dan anak di Indonesia tidak bisa lagi dilihat secara umum, tetapi harus berbeda karena tiap daerah dan budaya mempunyai masalah sendiri. Tokoh agama tidak bisa lagi mengajarkan ajaran agama secara harfiah, tetapi harus dalam konteks yang lebih luas.

Pihak Perempuan Gereja akan mendorong pembentukan dan penguatan jaringan advokasi perempuan hingga tingkat pedesaan.

Dalam pertemuan prasidang Kamis-Minggu, isu strategis yang dibahas, antara lain, masalah kekerasan, pengembangan budaya damai, pengentasan rakyat dari kemiskinan, ekonomi rakyat, dan perdagangan manusia. Dibahas pula kesehatan reproduksi, akses pelayanan kesehatan, masalah lingkungan dan globalisasi, serta upaya perlindungan dan perkembangan anak.(REN)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar