25 November 2009

Lagi, Kusir Delman Demo di Balaikota

Lagi, Kusir Delman Demo di Balaikota
Kamis, 26 November 2009 00:47
PULUHAN kusir delman kembali menggelar aksi rasa di depan Balaikota DKI, Rabu (25/11) menuntut Pemprov DKI Jakarta mencabut SK Larangan Delman Beroperasi di Monas. Para kusir juga meminta delman tetap diberdayakan sebagai salah satu nilai budaya masyarakat Betawi sekaligus bentuk tanggung jawab pemprov terhadap pelestarian budaya daerah.

Aksi para kusir ini dimulai sekitar pukul 10.00 dengan membawa 20-an delman di depan Balaikota dan dijejerkan di pinggir Jl Kebonsirih. Mereka langsung menggelar orasi dengan membentangkan spanduk yang isinya memrotes kebijakan larangan delman beroperasi di Monas.

Jurubicara Persatuan Perjuangan Delman Betawi (PPDB) Iswadi mengatakan, sejak delman dilarang beroperasi di Monas, para kusir kehilangan pendapatan. "Kami belum bayar uang sekolah anak-anak dan belum bayar kontrakan rumah," katanya.

Iswadi menegaskan, melarang delman beroperasi di Monas sama dengan menghilangkan budaya Betawi yang selama ini digembar-gemborkan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. "Kami minta Gubernur segera mencabut larangan delman beroperasi di Monas. Kami juga meminta Walikota Jakarta Pusat Sylviana Murni diberhentikan, lantaran tidak berpihak kepada pelestarian budaya betawi," pintanya.

Isa (27), salah seorang kusir delman mengatakan, larangan delman beroperasi di Monas menyebabkan para kusir kehilangan mata pencarian. Selama ini mereka hanya bisa mangkal di kampung-kampung dan beberapa kawasan Ibukota. "Sejak delman tidak boleh beroperasi di Monas, para kusir berpindah tempat mangkal di beberapa kawasan. Namun pendapatan kami tidak sebanding dengan biaya pemeliharaan dan perawatan delman," katanya.

Sementara Kasatpol PP Jakpus Idris Priatna mengatakan, pemprov tetap menempatkan delman Monas di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan. "Delman sudah dilarang di Monas. Setiap hari saya tempatkan petugas untuk mengawasi agar delman tidak beroperasi di Monas. Seluruh delman akan direlokasi di TMR. Tujuannya agar Monas lebih bersih," ujarnya.

Kondisi TMR, tambah Idris, jauh lebih baik dibanding di Monas. TMR lebih teduh dan jam operasionalnya bisa setiap hari. Berbeda dengan di Monas, jadwal operasional hanya Sabtu dan Minggu.

Seperti diketahui, pemprov melarang delman beroperasi di Monas pada 29 Oktober lalu. Alasannya ling_kungan menjadi kotor dan menimbulkan bau tidak sedap. O ema
 
http://www.beritakota.co.id/berita/kota/20473-lagi-kusir-delman-demo-di-balaikota.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar