30 November 2009

TKW Asal Tulungagung Disekap dan 'Dijual' di Brunei Darussalam

30/11/2009

Samsul Hadi - detikSurabaya

Tulungagung - Kisah pilu TKW seakan tiada akhir. Kali ini dialami Suliha, wanita muda berusia 23 tahun asal Dusun Nglebukan, Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung. Selama 4 bulan dia disekap dan dijual ke lelaki hidung belang di Brunei Darussalam oleh pria tak dikenal.

Kemalangan Suliha bermula saat menuruti ajakan Sumari, pria yang dikenal sebagai calo keberangkatan TKI asal Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Setelah djanjikan dipekerjakan di sebuah restauran, Suliha diberangkatkan ke Brunei Darussalam tanpa dibekali surat-surat penting dan hanya dibekali uang saku sebesar Rp1 juta, tanggal 1 Maret 2009.

"Saya hanya diantarkan sampai Bandara Juanda dengan seluruh kelengkapan surat sudah diurus. Saya juga dijanjikan akan dijemput seseorang yang sudah dihubungi oleh Pak Sumari," cerita Suliha saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin (30/11/2009).

Sampai di Bandara Bandar Sri Begawan, Suliha benar dijemput oleh seseorang yang tak dikenal dan membawa ke sebuah rumah. Sejak saat itulah kisah pilu terjadi, karena Suliha tidak dipekerjakan di restaurant melainkan harus melayani pria hidung belang yang datang ke rumah tersebut.

"Sudah nggak ingat lagi berapa kali saya melayani tamu. Di sana kadang saya juga dibawa ke hotel untuk melayani tamu," ujar Suliha dengan wajah tertunduk.

Kepiluan Suliha berakhir selang 4 bulan sejak kedatangannya. Dia berhasil melarikan diri dari rumah tempatnya disekap dan ditampung seorang pemilik rumah makan untuk dipekerjakan sebagai pembantu. "Tapi saya nggak diberi gaji. Saya hanya disuruh kerja dan hanya diberi makan," imbuhnya.

Pada 1 Oktober 2009, dengan diantar pemilik rumah makan yang menampungnya, Suliha mendatangai Kedutaan Besar Indonesia di Brunei Darussalam. Setelah sempat dimintai keterangan, Suliha diminta pulang sendiri dengan diberi uang saku 200 Ringgit Malaysia. Suliha mengaku tiba di rumah tanggal 10 Oktober, setelah sebelumnya melakukan perjalanan menumpang  pesawat terbang dan kapal laut.

Menyikapi kisah yang dialami Suliha, orang tuanya mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi 28 Oktober lalu. Mereka berharap pelaku penipuan terhadap anaknya bisa secepatnya ditangkap.

"Pinginnya ya dia secepatnya ditangkap, biar kapok dan nggak ada korban lainnya," ujar ayah Suliha, Budi Suprihatin.

Secara terpisah Kabag Binamitra Polres Tulungagung AKP Riyono membenarkan jika pihaknya mendapatkan laporan dari keluarga korban. Proses penyelidikan saat ini diakui sedang dilakukan dan secepatnya membekuk pelakunya.

"Sudah, kami sudah dapat laporan dan sekarang sedang lidik. Pelakunya sudah ditetapkan sebagai DPO dan sedang dalam pengejaran," kata Riyono.

Kepolisian mengaku juga sudah memeriksa korban, termasuk memeriksakan ke rumah sakit melalui metode visum et repertum. "Jelas itu kami lakukan, karena memang itu protapnya. Hasil vidum tentunya juga dapat menguatkan laporan yang telah disampaikan korban dan keluarganya," jelasnya.

(fat/fat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar