Kaum Gay dan Waria Usulkan Kesetaraan HAM Dhoni Setiawan Seorang transgender mengamen di perempatan Cempaka Putih, Jakarta Timur, Kamis (20/11). Kaum transgender yang merupakan masyarakat urban Jakarta harus berjuang keras untuk bisa hidup di tengah stigma normal dan tidak normal. Stigma itu juga kerap membuat mereka mengalami diskriminasi dan kekerasan. Kamis, 26 November 2009 | 20:49 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Organisasi Gay, Waria, Lelaki Seks dengan Lelaki-Indonesia atau yang disingkat GWL INA mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap sistem birokrasi pelayanan kesehatan di negeri ini. GWL INA mengeluhkan masih adanya diskriminasi dari tenaga medis saat melayani mereka. "Layanan kesehatan bagi GWL itu masih kurang sekali, contohnya kalau ada waria-waria yang memeriksakan diri ke petugas kesehatan," ujar Ketua GWL Indonesia, Tono Permana, di Jakarta, Kamis (26/11). Lanjut Tono, kaum GWL tidak hanya didiskreditkan dalam hal pelayanan kesehatan, tetapi juga dalam aspek-aspek lain. "Masih banyak razia dan penggerebekan di tempat-tempat mejeng waria dan panti pijat yang masih sering diikuti dengan pelanggaran HAM, pelecehan, dan perampasan barang milik pribadi," katanya seraya menambahkan, masih ada stigma buruk dan diskriminasi komunitas GWL oleh masyarakat. http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/11/26/20495461/Kaum.Gay.dan.Waria.Usulkan.Kesetaraan.HAM |
29 November 2009
Kaum Gay dan Waria Usulkan Kesetaraan HAM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar