29 November 2009
Penulis : Dani Prasetya
JAKARTA--MI: Bank Mandiri memasuki pangsa pasar layanan pengiriman uang (remitansi) di Malaysia untuk memperkuat jaringan internasional di kawasan Asia Tenggara.
Ekspansi itu dilakukan bank komersial Indonesia itu melalui pembukaan Mandiri International Remittance (MIR) di Malaysia. MIR merupakan anak perusahaan Bank Mandiri yang akan mencatatkan perbankan itu sebagai bank komersial Indonesia pertama yang membuka layanan remitansi di Malaysia.
Ekspansi usaha itu, menurut Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo, merupakan strategi yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan fee based. Ini terutama yang berasal dari transaksi remitansi dari Malaysia ke seluruh cabang Bank Mandiri di Indonesia dan luar negeri.
Bisnis remitansi dianggap sebagai strategi pengembangan usaha yang terbilang menjanjikan. Pasalnya, berdasarkan catatan Bank Dunia, jumlah tenaga kerja Indonesia yang mengadu nasib di Malaysia mencapai dua juta orang. Bahkan, setiap tahunnya, jumlah tersebut terus meningkat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata mencapai 18%.
Tercatat, transaksi remitansi yang dilakukan oleh para TKI mengalami kecenderungan meningkat dan bahkan relatif bertahan di masa krisis. Bank Indonesia mencatat bahwa remitansi pada 2008 mengalami peningkatan sebesar 37,33%. Persentase itu meningkat dari US$6 miliar pada 2007 menjadi US$8,24 miliar pada 2008.
"Pembukaan MIR, selain untuk memudahkan pengiriman uang untuk para TKI yang ada di sana, juga agar Mandiri bisa jadi mitra pemerintah untuk meningkatkan devisa negara," tutur dia di Jakarta, Minggu (29/11).
Namun, dia menambahkan, anak perusahaannya itu tidak melulu melayani remitansi untuk TKI. MIR juga menyediakan jasa remitansi pada perusahaan Indonesia yang memiliki jaringan usaha di Malaysia. "Kami akan bekerja sama dengan bank dan penyedia layanan remitansi di Malaysia untuk mengakomodasi kebutuhan transaksi remitansi," ucap dia.
Hingga September 2009, Bank Mandiri mencatatkan angka remitansi mencapai 1,1 juta transaksi dengan total nilai mencapai US$41,5 milliar. Untuk transaksi keluar (outgoing) mencapai 260 ribu transaksi dengan besaran nilai US$23 milliar. Sedangkan transaksi masuk (incoming) mencapai 825 ribu transaksi dengan total nilai US$18,5 millar. (*/OL-04)
JAKARTA--MI: Bank Mandiri memasuki pangsa pasar layanan pengiriman uang (remitansi) di Malaysia untuk memperkuat jaringan internasional di kawasan Asia Tenggara.
Ekspansi itu dilakukan bank komersial Indonesia itu melalui pembukaan Mandiri International Remittance (MIR) di Malaysia. MIR merupakan anak perusahaan Bank Mandiri yang akan mencatatkan perbankan itu sebagai bank komersial Indonesia pertama yang membuka layanan remitansi di Malaysia.
Ekspansi usaha itu, menurut Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo, merupakan strategi yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan fee based. Ini terutama yang berasal dari transaksi remitansi dari Malaysia ke seluruh cabang Bank Mandiri di Indonesia dan luar negeri.
Bisnis remitansi dianggap sebagai strategi pengembangan usaha yang terbilang menjanjikan. Pasalnya, berdasarkan catatan Bank Dunia, jumlah tenaga kerja Indonesia yang mengadu nasib di Malaysia mencapai dua juta orang. Bahkan, setiap tahunnya, jumlah tersebut terus meningkat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata mencapai 18%.
Tercatat, transaksi remitansi yang dilakukan oleh para TKI mengalami kecenderungan meningkat dan bahkan relatif bertahan di masa krisis. Bank Indonesia mencatat bahwa remitansi pada 2008 mengalami peningkatan sebesar 37,33%. Persentase itu meningkat dari US$6 miliar pada 2007 menjadi US$8,24 miliar pada 2008.
"Pembukaan MIR, selain untuk memudahkan pengiriman uang untuk para TKI yang ada di sana, juga agar Mandiri bisa jadi mitra pemerintah untuk meningkatkan devisa negara," tutur dia di Jakarta, Minggu (29/11).
Namun, dia menambahkan, anak perusahaannya itu tidak melulu melayani remitansi untuk TKI. MIR juga menyediakan jasa remitansi pada perusahaan Indonesia yang memiliki jaringan usaha di Malaysia. "Kami akan bekerja sama dengan bank dan penyedia layanan remitansi di Malaysia untuk mengakomodasi kebutuhan transaksi remitansi," ucap dia.
Hingga September 2009, Bank Mandiri mencatatkan angka remitansi mencapai 1,1 juta transaksi dengan total nilai mencapai US$41,5 milliar. Untuk transaksi keluar (outgoing) mencapai 260 ribu transaksi dengan besaran nilai US$23 milliar. Sedangkan transaksi masuk (incoming) mencapai 825 ribu transaksi dengan total nilai US$18,5 millar. (*/OL-04)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar