19 November 2009

Abang Becak Bersitegang dengan Satpol PP


Kamis, 05 November 2009
JAKARTA, BK
Penertiban becak di wilayah Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogolpetamburan, Jakarta Barat pada Rabu (4/11) kemarin diwarnai ketegangan. Para penarik becak berusaha sekuat tenaga mempertahankan becaknya ketika hendak diangkut petugas ke atas truk. "Becak ini satu-satunya mata pencarian kami. Bapak jangan main asal angkut saja dong," ujar seorang tukang becak seraya mempertahankan kendaraan tanpa polusi itu dari cengkaraman petugas yang datang secara tiba-tiba.

Meski sekuat tenaga mempertahankan, bahkan ada yang nekat naik ke truk untuk menurunkan becaknya, upaya para abang becak tak membuahkan hasil. Sekitar 100 petugas yang dikerahkan di bawah kendali Kasiops Satpol PP Pemkot Jakbar Choiruddin berhasil menghalangi mereka. "Kalian telah melanggar peraturan daerah, becak dilarang beroperasi di Jakarta. Kalau kalian melawan, terpaksa kami tangkap," ancam aparat. Ancaman itu membuat nyali para tukang becak ciut sehingga pasrah melepas becaknya dinaikkan ke atas truk. Akhirnya petugas berhasil mengangkut 15 becak yang setiap hari mangkal di wilayah tersebut.

Naryo (52), salah seorang penggayuh becak dengan nada kesal mengatakan, sangat menyesalkan sikap petuags Satpol PP yang kerap merazia. "Kami tahu becak dilarang beroperasi di Jakarta. Tapi kami beroperasi di lingkungan perumahaan, bukan di jalan raya sehingga tidak membuat kemacetan. Kenapa masih juga ditertibkan," katanya.

Dia mengaku nekat mempertahankan becaknya karena merupakan satu-satunya alat yang digunakan mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. "Saya tidak memiliki keahlian lain selain menarik becak. Semua kebutuhan keluarga saya penuhi dengan menarik becak. Kalau sudah bengini saya mau kasih makan apa anak dan istri saya," imbuhnya. O oan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar