19 November 2009

7 Warga Laporkan Tramtib ke Polda



November 18, 2009
CILINCING (Pos Kota) – Usai penggusuran, tujuh warga Jalan Kebentenan RT 03/03, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara yang  luka-luka akibat dihajar Tramtib melapor ke Polda Metro Raya dengan didampingi pengacara dari LBH  Jakarta.

Menurut Ngasimin,60 dirinya diinjak-ijak dan dihajar pakai pentungan oleh petugas Trantib sehingga kepalanya bocor, perut dan punggungnya  luka memar. "Saya tidak terima dengan perlakuan ini, makanya saya melaporkan kasus ini  ke Polda Metro Jaya supaya diproses secara hokum,:"jelas lelaki setangah abad yang sudah menempati lahan tersebut sejak 16 tahun lalu.

Hal senada juga diakui oleh Tony, 18 dan Nurjana, 35, , Mereka dihajar pakai pentungan oleh petugas saat berusaha mempertahankan rumahnya yang akan digusur . Akibat penggusuran tersebut selain meninggalkan korban luka, juga  menyisakan kesedihan warga yang sangat mendalam. Pasalnya, sampai saat ini ratusan warga tetap bertahan di lokasi meski situasi dalam keadaan hujan.

Meski begitu warga merasa beruntung karena ada kelompok LSM (Lembawa Swadaya Masyarakat) membantu mereka mendirikan tenda di lokasi penggusuran.

Wakil Walikota Jakarta Utara Atma Senjaya, mengatakan penggusuran itu dilakukan karena tanah seluas 4,5 hektar tersebut akan digunakan sebagai Rusunami. "Tanah itu sejak tahun 1980 lalu sudah diserahkan oleh pemerintah kepada pihak PT Pulo Mas Jaya untuk dibangun rumah susun bagi warga kurang mampu,"jelasnya.

Dia juga mengatakan, sebelumnya Pemda sudah melayangkan surat peringatan kepada warga yang intinya meminta supaya membongkar bangunannya sendiri. Namun, hingga batas waktu yang sudah ditentukan warga juga belum membongkar terpaksa digusur paksa.

Atma mengatakan, warga yang mau pindah akan diberikan uang kerohiman sebesar Rp 1 juta dan diarahkan untuk menempati Rumah Susun Marunda. Namun, warga menolak, dan memilih untuk tetap bertahan di lokasi. (wandi/percoyok/B)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar