21/10/2009
Syaiful Halim
Liputan.com, Kuala Lumpur: Seorang tenaga kerja wanita asal Indonesia di Malaysia bernama Mantik Hani (36) disiksa oleh majikannya. Saat ditemukan polisi Diraja Malaysia di rumah majikannya di kawasan Taman Sentosa, Klang Selangor, Selasa (20/10), ia dalam keadaan tidak sadarkan diri, dengan kaki dan tangan terikat.
Media massa setempat melaporkan, Mantik Hani digunduli, dipukuli dengan besi, dan dipaksa tidur di WC. Selain itu, ia juga menderita luka parah, sehingga tulang kakinya terlihat. Diduga, luka itu akibat pukulan dengan batang besi.
Seorang pengacara Gerald Lazarus mengatakan, ia menerima informasi adanya penyiksaan itu dari seorang wanita. "Ketika tiba di lokasi, wanita itu mengaku tidak berani masuk karena ada seorang laki-laki berdiri di pintu luar. Kemudian saya melaporkan kejadian itu ke kantor polisi Sentosa," ujar Gerald di rumah sakit Tengku Ampuan Rahimah seperti dikutip ANTARA.
Setelah menerima laporan Gerald, lima orang polisi pergi ke lokasi dan menemukan korban dalam keadaan tidak sadar di WC rumah majikannya. Kemudian Mantik Hani dilarikan ke rumah sakit Tengku Ampuan Rahimah.
Kepala polisi Klang Mat Yusop mengatakan, polisi sudah menahan majikan perempuan dan tengah memburu suaminya. Tersangka juga langsung dibawa ke pengadilan, agar polisi mendapatkan izin untuk penahanan dan interogasi.
Sebelumnya, dua pembantu Indonesia mengalami penyiksaan di Malaysia, yakni Siti Hajar dan Modesta. Akibat kasus itu, Indonesia menghentikan sementara pengiriman pembantu ke Malaysia sejak 26 Juni 2009 hingga kini.(SHA)
Syaiful Halim
Liputan.com, Kuala Lumpur: Seorang tenaga kerja wanita asal Indonesia di Malaysia bernama Mantik Hani (36) disiksa oleh majikannya. Saat ditemukan polisi Diraja Malaysia di rumah majikannya di kawasan Taman Sentosa, Klang Selangor, Selasa (20/10), ia dalam keadaan tidak sadarkan diri, dengan kaki dan tangan terikat.
Media massa setempat melaporkan, Mantik Hani digunduli, dipukuli dengan besi, dan dipaksa tidur di WC. Selain itu, ia juga menderita luka parah, sehingga tulang kakinya terlihat. Diduga, luka itu akibat pukulan dengan batang besi.
Seorang pengacara Gerald Lazarus mengatakan, ia menerima informasi adanya penyiksaan itu dari seorang wanita. "Ketika tiba di lokasi, wanita itu mengaku tidak berani masuk karena ada seorang laki-laki berdiri di pintu luar. Kemudian saya melaporkan kejadian itu ke kantor polisi Sentosa," ujar Gerald di rumah sakit Tengku Ampuan Rahimah seperti dikutip ANTARA.
Setelah menerima laporan Gerald, lima orang polisi pergi ke lokasi dan menemukan korban dalam keadaan tidak sadar di WC rumah majikannya. Kemudian Mantik Hani dilarikan ke rumah sakit Tengku Ampuan Rahimah.
Kepala polisi Klang Mat Yusop mengatakan, polisi sudah menahan majikan perempuan dan tengah memburu suaminya. Tersangka juga langsung dibawa ke pengadilan, agar polisi mendapatkan izin untuk penahanan dan interogasi.
Sebelumnya, dua pembantu Indonesia mengalami penyiksaan di Malaysia, yakni Siti Hajar dan Modesta. Akibat kasus itu, Indonesia menghentikan sementara pengiriman pembantu ke Malaysia sejak 26 Juni 2009 hingga kini.(SHA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar