15 Oktober 2009

Marah Dicap Gay, Tusuk Pengamen

Marah Dicap Gay, Tusuk Pengamen
Kamis, 8 Oktober 2009 | 09:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.COM - Muhamad Farizki Pratama alias Bobi (19), pengamen yang biasa mangkal di perempatan Jalan Lodaya dekat dengan restoran siap saji McDonald's Kota Bogor mengalami luka parah di bagian punggungnya setelah ditusuk AR (19), yang diduga gay, Rabu (7/ 10) siang.

Penusukan itu dilatarbelakangi ketersinggungan AR atas ucapan Bobi yang mengatakan bahwa AR seorang gay. Tidak terima dengan ucapan itu, AR melampiaskan emosinya dengan mendatangi Bobi di pangkalannya di Jalan Lodaya, lalu menghunuskan pisau ke arah Bobi.

"Sehari sebelumnya saya sempat berantem dengan dia di dekat Bogor Inn. Dia tidak suka kalau saya bilang ke teman-temen pengamen lainnya bahwa dia seorang gay. Padahal itu fakta. Saya sering lihat ada teman-teman dipegang-pegang," ujar Bobi saat ditemui di ruang UGD RS PMI Bogor, Rabu (8/ 10) siang.

Saat didatangi AR, Bobi sedang tidur di sebuah kafe tak jauh dari tempat mangkalnya. "Tiba-tiba dia datang lagi dan ngajak berantem. Saya sempat ambil batu, tapi dia ngeluarin pisau daging yang dibawanya dan langsung menusukkan ke punggung saya," ujar Bobi, warga Sukaraja, Bogor.

Tusukan yang cukup dalam itu membuat pria bertubuh gemuk itu langsung terkapar dengan luka tusuk yang parah di bagian punggungnya. Tubuhnya lunglai dan ambruk ke aspal. Dalamnya tusukan yang dilakukan AR membuat pembuluh darah korban putus sehingga darah segar mengalir deras. Sedangkan AR langsung melarikan diri. Kini AR menjadi buronan Polsek Bogor Tengah.

"Begitu saya dapat kabar itu, saya langsung ke PMI. Lukanya parah, dia ditusuk dari belakang," ujar Wahyu, sepupu korban.   

Bobi menjelaskan, dia dan AR sudah berteman sejak lama ketika sama-sama ngamen di terminal bus Baranangsiang. AR yang juga pengamen senior di terminal tersebut selama ini selalu berpenampilan seperti almarhum penyanyi Mbah Surip.

"Kalau ngamen dia suka pake kupluk kayak Mbah Surip," kata Bobi.

Selama mengenal AR, kata Bobi, dia melihat ada kejanggalan dari perilaku pengamen itu. Kejanggalan terserbut, yaitu AR suka memegang-megang tangan atau paha teman-teman seprofesinya. Karena itu pula, Bobi akhirnya memutuskan pindah lokasi mangkal ke Jalan Sambu Bogor.

Kepala Unit Reskrim Polsek Bogor Tengah, Iptu Aris Wibowo mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengejaran pelaku penusukan terhadap Bobi. la menjelaskan, motif penusukan itu dilatarbelakangi ketidaksenangan pelaku atas ucapan korban.

"Pelakunya enggak terima dicengin kayak gitu oleh korban," ujar Aris Wibowo.(Warta Kota/wid)


http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/10/08/09222561/Marah.Dicap.Gay..Tusuk.Pengamen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar