27 Oktober 2009

Pengamen Cilik Tewas Dilempar

Pengamen Cilik Tewas Dilempar
Senin, 26 Oktober 2009 02:58
"Saya sempat melihat para pengamen itu mendorong tubuh korban dari kereta."
MURDANI
Saksi Mata

Menolak dipalak, pengamen cilik dilempar dari dalam kereta yang tengah melaju kencang. Pengamen cilik itu pun tewas mengenaskan. Sadis!

WARGA yang bermukim di sekitar Stasiun Kereta Api (KA) Posduri Utara, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (24/10) sore digegerkan oleh tewasnya seorang pengamen cilik bernama Mulyana (10). Bocah tersebut meregang nyawa dengan luka parah di bagian kepala, setelah dilempar sekelompok pengamen dewasa dari dalam KA jurusan Rangkasbitung-Jakarta saat melintas di stasiun tersebut.

Ditengarai, aksi pelemparan tersebut terjadi lantaran bocah asal Lebak, Banten tersebut menolak memberikan uang 'jago' hasil mengamen kepada para pelaku. Tak hanya itu, para pelaku juga menilai korban telah melanggar 'wilayah operasi' mengamen mereka.

Petugas Stasiun yang mengetahui perisitwa itu sempat melarikan korban ke Rumah Sakit (RS) Tarakan untuk mendapatkan pertolongan medis. Tapi nyawanya tak tertolong lantaran luka-luka yang dideritanya cukup parah. Petugas kemudian mengirim jenazahnya ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Menurut informasi diperoleh, nasib tragis yang menimpa korban terjadi  sekitar pukul 17.00. Bermula ketika korban tengah menghitung uang receh hasil jerih payah mengamen seharian di kereta.

Tak lama berselang, korban yang saat itu tengah duduk di pintu KA dihampiri oleh sekelompok pengamen dewasa. Tanpa basa-basi, para pengamen yang sudah berpengalaman itu meminta paksa uang milik korban.

Namun, korban menolak mentah-mentah permintaan tersebut. Dia bahkan  berusaha menjauhi para pengamen yang memalaknya itu.

Rupanya aksi penolakan tersebut membuat emosi para pengamen dewasa itu. Mereka lalu mengejar dan menarik lengan korban. Tapi lagi-lagi, korban melawan saat diminta menyerahkan uang.

Lantaran telanjur kesal, para pengamen tersebut kemudian menendang dan melempar tubuh korban keluar kereta yang saat itu tengah melaju kencang. Tak ayal, tubuh kurus bocah itu terhempas dan mendarat di bebatun sekitar stasiun.

Petugas yang menyaksikan peristiwa langsung menghampiri korban. Oleh petugas, korban yang menderita luka parah di bagian kepala segera dilarikan ke RS Tarakan. Akan tetapi, lantaran mengeluarkan banyak  darah dan luka yang dideritanya cukup parah, korban akhirnya mengembuskan napas terakhir setibanya di rumah sakit itu. Petugas kemudian mengirim jenazahnya ke RSCM.

Murdani (28) salah seorang warga sekitar mengatakan, korban tewas akibat didorong dan dilempar dari atas kereta oleh beberapa orang pengamen dewasa. "Saya sempat melihat para pengamen itu mendorong tubuh korban dari kereta. Tapi, saya tidak tahu lagi ke mana mereka pergi setelah kejadian itu," ujar Murdani.

Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Metro Tambora Iptu Slamet kepada wartawan mengatakan, pihaknya saat ini telah mengamankan beberapa orang saksi guna mengusut tuntas kasus tersebut. "Beberapa saksi telah kami mintai keterangan untuk mengungkap kasus ini," ujar Slamet. O dha

http://www.beritakota.co.id/berita/berita-utama/17894-pengamen-cilik-tewas-dilempar-.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar