KUALA LUMPUR--Pembantu Indonesia kembali mengalami penyiksaan dari majikan Malaysia karena kepalanya dibotaki, dipukuli dengan besi, dan disuruh tidur di WC hingga akhirnya diselamatkan polisi Malaysia. Polisi Malaysia melakukan penyerbuan ke sebuah rumah di kawasan Taman Sentosa, Klang Selangor, Selasa (20/10) sore dan menyelamatkan Mantik Hani (36 tahun) yang disiksa kedua majikannya.
Ketika diselamatkan, warga Indonesia itu ditemukan dalam keadaan tangan dan kakinya terikat dan tidak sadarkan diri dengan luka-luka parah di bagian badannya, demikian media massa Malaysia melaporkan, Rabu (21/10).
Cidera yang dialami Mantik Hani parah karena terdapat luka hampir lima sentimeter sehingga terlihat tulang pada kakinya, diduga dipukul dengan batang besi. Seorang pengacara Gerald Lazarus mengatakan, dia menerima informasi adanya penyiksaan itu dari seorang wanita yang menelponnya.
Dengan menyebutkan bahwa ada seorang wanita yang tidak sadarkan diri dalam WC. "Ketika tiba di lokasi, wanita itu mengaku tidak berani masuk karena ada seorang laki-laki berdiri di pintu luar. Saya kemudian segera melaporkan kejadian ini ke kantor polisi Sentosa," ujar Gerald di rumah sakit Tengku Ampuan Rahimah.
Setelah menerima laporan Gerald, lima orang polisi langsung pergi ke lokasi dan menemui korban dalam keadaan tidak sadar di sebuah WC rumah majikannya. Pembantu Indonesia itu kemudian dilarikan ke rumah sakit Tengku Ampuan Rahimah.
Kepala polisi Klang Mat Yusop mengatakan, sudah menahan majikan perempuan dan optimistis dapat menangkap majikan laki-laki. Terdakwa langsung dibawa ke pengadilan untuk mendapatkan ijin menahan guna interogasi.
Sebelumnya, dua pembantu Indonesia mengalami penyiksaan parah di Malaysia yakni Siti Hajar dan Modesta. Akibat kasus itu, Indonesia menghentikan sementara pengiriman pembantu ke Malaysia sejak 26 Juni 2009 hingga kini. ant/taq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar