24 Oktober 2009

Rp 11 Juta Lenyap, Gagal Jadi TKI

23 Oktober 2009

KEDUNGKANDANG -SURYA - Bisnis makelar kerja palsu yang dijalankan Abdurrahman alias Rohani, 54, warga Jl Tutut, Kelurahan Arjowinangun, Kedungkandang selama satu tahun berakhir sudah.


Petugas Polsekta Kedungkandang membekuk kakek empat cucu ini di salah satu tempat persembunyiannya di kawasan Lawang, Selasa (20/10) setelah sempat berpindah-pindah tempat tinggal untuk mencari mangsa lain.


Abdurrahman diincar petugas sejak Februari silam, setelah salah satu korban yang diiming-imingi pekerjaan di luar negeri asal menyetor dana hingga jutaan rupiah melapor ke polisi karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang dimaksud.


Slamet, 48, warga Jl Kyai Parseh Jaya, Kelurahan Bumiayu, Kedungkadang, kesal setelah sadar kena tipu Abdurrahman sebesar Rp 11 juta. Uang itu untuk biaya pembuatan paspor, visa dan surat izin kerja anaknya, Imam, 27, ke Saudi Arabia.


"Namun setelah ditunggu beberapa bulan, realisasi yang dijanjikan hanya omong kosong belaka, anak saya tidak berangkat," kata Slamet dalam laporannya.


Di depan penyidik, Abdurrahman yang mengaku berkali-kali menunaikan ibadah haji saat bekerja di Saudi, berdalih seluruh uang milik Slamet sudah habis untuk proses pengurusan surat surat yang dibutuhkan. "Uangnya habis untuk urusan surat lewat calo pengerah tenaga kerja di Jakarta. Saya sendiri hanya ambil Rp 2 juta," dalih Abdurrahman.


Kapolsekta Kedungkandang, AKP Anang Tri Hananta menjelaskan, jumlah korban Abdurrahman bisa jadi lebih dari satu orang. Karena itu, tim peyidik masih terus mengembangkan kasus ini. "Banyak laporan penipuan dengan modus ini masuk ke polisi.


Karena itu kami terus mendalami kasus ini untuk mencari korban lain yang telah tertipu Abdurrahman," terangnya. why


Tidak ada komentar:

Posting Komentar