Selasa, 6 Oktober 2009
BANDUNG, KOMPAS - Pengiriman uang dari tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Kota Bandung melalui jasa Western Union PT Pos Indonesia selama Ramadhan mencapai Rp 2,9 miliar. Nilai tersebut melonjak hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan kondisi normal yang rata-rata hanya sekitar Rp 1 miliar per bulan.
Hal itu disampaikan Kepala Humas PT Pos Indonesia Cabang Bandung Suyud Suhendar, Senin (5/10) di Bandung. Menurut dia, hampir 90 persen dari total 1.151 transaksi pengiriman wesel berasal dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir.
Selain dari kawasan Timur Tengah, wesel tersebut juga berasal dari negara-negara Asia lain, seperti Malaysia, Jepang, dan Singapura. "Kalau dibagi, rata-rata satu orang TKI mengirim Rp 2,5 juta kepada keluarganya di Bandung," kata Suyud.
Dia menjelaskan, transaksi pengiriman wesel lewat Western Union yang mencapai Rp 2,9 miliar itu terjadi selama September, terutama sejak dua pekan menjelang Lebaran. Nilai transaksi Rp 2,9 miliar pada musim Lebaran tahun ini juga naik sekitar 20 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008 sekitar Rp 2,5 miliar.
Manager Mail & Logistic PT Pos Indonesia Bandung Satiyo mengatakan, pengiriman wesel dapat dicairkan di 40 kantor cabang kantor pos di wilayah Bandung. Dari 56 kantor pos cabang di Bandung, 40 kantor di antaranya sudah terkoneksi secara online sehingga dapat secara langsung mencairkan wesel. Dengan demikian, pengambil wesel tidak perlu ke kantor pos pusat untuk mencairkan uang, tetapi cukup ke kantor pos terdekat yang sudah online.
Bebas biaya
Bahkan, untuk pengamanan bagi penerima wesel, Kantor Pos Bandung menyediakan ruang khusus untuk mencairkan uang. "Ini karena biasanya para pengambil wesel berasal dari kalangan menengah ke bawah. Kami sediakan ruangan khusus pengambilan wesel sebagai antisipasi tindak pemerasan yang dikhawatirkan menimpa penerima wesel," ujarnya.
Bahkan, jika dibutuhkan, pengamanan hingga rumah penerima wesel dapat diberikan.
Namun, dari pengalaman Suyud, keluarga TKI yang mencairkan uang di kantor pos biasanya datang secara rombongan agar lebih aman.
Sebelumnya, Manajer General Affair Kantor Wilayah Usaha Pos V Jabar Hari Hermawan mengimbau penerima kiriman agar tidak menarik seluruh uang dalam sekali pengambilan. "Ini dapat mengantisipasi gangguan keamanan yang masih sering meneror para penerima wesel. Sebagian uang yang belum ditarik dapat menjadi tabungan di PT Pos," katanya.
Dibandingkan dengan instansi lain yang juga melayani pengiriman uang lewat Western Union, kata Suyud, kantor pos memiliki kelebihan. PT Pos tidak membebani penerima wesel dengan biaya administrasi apa pun. (GRE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar