PKL Minta UGM Siapkan Tempat Relokasi YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang kali lima yang berjualan malam hari di sekitar Bundaran UGM (Universitas Gadjah Mada) tidak menolak rencana relokasi. Namun, UGM diminta menyiapkan lahan yang strategis yang bukan di food court. PKL tidak mau ditempatkan di food court karena harus mengikuti sistem shift yang membuat waktu berjualan terbatas, yakni hanya dari pukul 16.00 atau 17.00 sampai pukul 22.00. Hal itu disampaikan sejumlah PKL saat menemui pihak Rektorat UGM, Jumat (16/10). "Padahal, jam 22.00 baru aktivitas kami mulai ramai," kata Hartoyo, pedagang angkringan. Ia sudah sejak tahun 1989 menaruh gerobaknya di sisi timur Bunderan UGM. Dalam sehari ia mendapat keuntungan bersih Rp 30.000. Relokasi ke tempat yang tidak strategis mencemaskannya. Giyanto yang berjualan ronde sejak 10 tahun lalu juga mencemaskan hal senada. "Keuntungan saya kecil, Mas, hanya Rp 20.000-an per hari. Jika dipindah dan tidak laku, siapa menanggung biaya hidup saya dan keluarga? Saya minta UGM memahami," katanya. Sistem shift dan menempati food court yang terletak di arah utara-barat (200 meter dari Bunderan), bagi PKL bukan solusi bijak. "PKL yang sudah duluan menempati food court, mana mau jika waktu jualannya dipotong," kata Hartoyo. Direktur Pengelolaan dan Perencanaan Aset UGM Singgih Hawibowo mengatakan, rencana awal memindahkan PKL ke food court. UGM belum bisa memberi alternatif tempat yang lain. "Kami pun akan membahas dulu dengan pengelola food court," ucap Singgih. http://regional.kompas.com/read/xml/2009/10/16/22214167/PKL.Minta.UGM.Siapkan.Tempat.Relokasi |
18 Oktober 2009
PKL Minta UGM Siapkan Tempat Relokasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar