31 Agustus 2009

Permadi: Perang Berisiko, Tapi TKI Juga Banyak Tak Digaji

Minggu, 30 Agustus 2009

Fahmi Firdaus - Okezone

JAKARTA - Meski telah mengirimkan nota protes terhadap Malaysia terkait penggunaan tari pendet dalam iklan pariwisata negeri jiran itu, pemerintah dianggap tidak berbuat apa-apa menyikapi sejumlah klaim Malaysia atas kebudayaan Indonesia.

"Pemerintah tidak berbuat apa-apa, putuskan hubungan diplomatik, kalau berani perang. Pimpinannya memble tidak berani ambil tindakan kebijakannya ditulari oleh IMF yang neolib," sembur anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Permadi di sela-sela aksi mengecam Malaysia di posko Bendera Jalan Diponegoro Jakarta, Minggu (30/8/2009).

Aksi ini, kata Permadi hanya sebagian kecil saja kecaman terhadap Malaysia. Permadi mengklaim banyak menerima SMS di antaranya datang dari sejumlah veteran yang menyatakan bersedia menjadi sukarelawan.

"Saya terima SMS banyak veteran bersedia mati dan baret merah yang disersi yang sudah siap mati mempertahankan. Perang itu berisiko, tapi TKI kita banyak yang tidak digaji dan tidak dibayar di sana," paparnya.

Permadi juga menyayangkan sikap pemerintah yang dianggap tidak responsif menyikapi penghinaan terhadap lagu Indonesia Raya. "Bayangkan saja tidak ada pejabat pemerintah yang berbicara," pungkas Permadi. (fit)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar