25 Agustus 2009

Arab Saudi Butuh 3.000 Perawat

Tim Liputan 6 SCTV

21/08/2009
Liputan6.com, Jakarta: Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat mengatakan, pihak Arab Saudi membutuhkan sekitar 3.000 Tenaga Kerja Indonesia sektor formal berkemampuan teknis untuk bidang kesehatan atau perawat. Di samping itu, Arab Saudi juga menghendaki BNP2TKI menempatkan TKI untuk bekerja di sektor konstruksi dalam jumlah besar.

Hal itu disampaikan Jumhur Hidayat setelah menerima Duta Besar Kerajaan Arab Saudi di Jakarta, Abdurrahman Mohamed Amen Al Khayyal di Jakarta, Jumat (21/8). Menurut Jumhur, tindak lanjut pembahasan penempatan TKI perawat dan tenaga konstruksi ke Arab Saudi, akan dilakukan usai Ramadan tahun ini antara Kepala BNP2TKI dan Menteri Kesehatan Kerajaan Arab Saudi di negara tersebut.

"Insya Allah, setelah Ramadan sudah kita siapkan rencana konkretnya dan bisa dilaksanakan dalam waktu segera guna menjawab kebutuhan pemerintah Arab Saudi itu," kata Jumhur. Ia juga berjanji mengajak berbagai pihak, terutama PPTKIS (Pelaksana Penempatan TKI Swasta—dulu PJTKI/Perusahaan Jasa TKI) dalam kunjungan ke Arab Saudi, sehingga penempatan TKI perawat serta tenaga konstruksi dapat langsung disiapkan PPTKIS di tanah air.

Sementara itu, Dubes Arab Saudi mengaku, kebutuhan perawat dan tenaga konstruksi sangat mendesak. Ia menyatakan, saat ini tenaga perawat dan konstruksi di negaranya didominasi tenaga kerja asing dari India dan Filipina. Namun, katanya, Arab Saudi merasa lebih nyaman jika Indonesia justru memperbanyak menempatkan TKI pada bidang itu, mengingat TKI dinilai mudah menyesuaikan dengan budaya masyarakat Arab Saudi serta tak mengalami hambatan agama.(YUS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar