Senin, 24 Agustus 2009
Medan (ANTARA News) - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Sumatra Utara akan memberangkatkan sekitar 1.000 TKI untuk bekerja di sektor formal di Malaysia pada September 2009.
Kepala BP3TKI Sumut, H. Sumadi kepada ANTARA News di Medan, Senin, mengatakan, permintaan Malaysia untuk TKI yang bekerja di bidang formal seperti konstruksi, perkebunan dan perusahaan pembuat sarung tangan cukup besar.
Untuk bulan September mendatang, perusahaan-perusahaan di Malaysia itu telah mengajukan permintaan lebih dari 1.000 TKI.
Namun, kata dia, kendala justru ada pada perekrutan TKI yang umumnya sulit didapatkan untuk diberangkatkan pada bulan September mendatang.
Hal itu disebabkan adanya perayaan Lebaran pada bulan itu. "Umumnya, calon-calon TKI itu tidak ingin merayakan Lebaran di perantauan," katanya.
Karena itu, kata Sumadi, BP3TKI Sumut tidak berencana menargetkan pemberangkatan TKI di atas jumlah 1.000 orang sebagaimana permintaan dari Malaysia itu, melainkan hanya 500 hingga 1.000 TKI.
Sedangkan pada Juli hingga pertengahan Agustus 2009, BP3TKI Sumut telah memberangkatkan sekitar 850 TKI untuk bekerja di sektor formal tersebut.
Pihaknya belum merencanakan pemberangkatan TKI yang bekerja di bidang nonformal seperti pembantu rumah tangga.
Hal itu disebabkan belum selesainya pembahasan MoU atau nota kesepahaman antara pemerintah Indonesia dan Malaysia tentang sektor nonformal tersebut. (*)
Medan (ANTARA News) - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Sumatra Utara akan memberangkatkan sekitar 1.000 TKI untuk bekerja di sektor formal di Malaysia pada September 2009.
Kepala BP3TKI Sumut, H. Sumadi kepada ANTARA News di Medan, Senin, mengatakan, permintaan Malaysia untuk TKI yang bekerja di bidang formal seperti konstruksi, perkebunan dan perusahaan pembuat sarung tangan cukup besar.
Untuk bulan September mendatang, perusahaan-perusahaan di Malaysia itu telah mengajukan permintaan lebih dari 1.000 TKI.
Namun, kata dia, kendala justru ada pada perekrutan TKI yang umumnya sulit didapatkan untuk diberangkatkan pada bulan September mendatang.
Hal itu disebabkan adanya perayaan Lebaran pada bulan itu. "Umumnya, calon-calon TKI itu tidak ingin merayakan Lebaran di perantauan," katanya.
Karena itu, kata Sumadi, BP3TKI Sumut tidak berencana menargetkan pemberangkatan TKI di atas jumlah 1.000 orang sebagaimana permintaan dari Malaysia itu, melainkan hanya 500 hingga 1.000 TKI.
Sedangkan pada Juli hingga pertengahan Agustus 2009, BP3TKI Sumut telah memberangkatkan sekitar 850 TKI untuk bekerja di sektor formal tersebut.
Pihaknya belum merencanakan pemberangkatan TKI yang bekerja di bidang nonformal seperti pembantu rumah tangga.
Hal itu disebabkan belum selesainya pembahasan MoU atau nota kesepahaman antara pemerintah Indonesia dan Malaysia tentang sektor nonformal tersebut. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar