Senin, 06/07/2009
Laporan dari Malaysia
Ramdhan Muhaimin - detikNews
Malaysia - Gaji pembantu rumah tangga asal Indonesia di Malaysia sangat rendah dibanding PRT asing lainnya. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno mengingatkan pemerintah Malaysia agar tidak ada diskriminasi terhadap tenaga kerja Indonesia.
"Kita menekankan, tapi ini harus dipahami oleh negara penempatan (Mapaysia) agar tidak diskriminasi. Mengapa tenaga kerja dari Indonesia mendapat sekian, itu namanya diskriminasi. Saya sudah menyatakan kalau itu diskriminasi," kata Erman.
Hal itu disampaikan dia usai bertemu Ketua Polisi Malaysia, Tan Sri Musa bin Dato Hj Hasan, di Putra Jaya, Malaysia, Senin (6/7/2009).
Bahkan Erman membantah pandangan beberapa pihak yang nenyebutkan perbedaan gaji PRT asal Indonesia dengan negara lain seperti Filipina disebabkan kualitas PRT Indonesia yang lebih rendah.
"Itu alasan saja. Apakah bangsa Indonesia tidak berkualitas. Tenaga kerja kita bukan main. Jangan ada alasan karena kualitas rendah. Saya tidak terima kalau bangsa kita disebut tidak berkualiatas. Jangan ada diskriminasi," tegas Erman.
Erman justru mengingatkan mengenai kesepakatan Abu Dhabi Dilogue pada tahun 2008 lalu yang menyebutkan kesetaraan negara pengirim dan negara penempatan.
Selain bertemu dengan Ketua Polisi Malaysia, Erman bertemu dengan Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia Subramaniam.
Gaji PRT asal Indonesia berkisar di antara RM 550-600. Jumlah ini berbeda dengan gaji PRT asal Filipina yang mencapai USD 400 atau RM 1400.
(rmd/aan)
Laporan dari Malaysia
Ramdhan Muhaimin - detikNews
Malaysia - Gaji pembantu rumah tangga asal Indonesia di Malaysia sangat rendah dibanding PRT asing lainnya. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno mengingatkan pemerintah Malaysia agar tidak ada diskriminasi terhadap tenaga kerja Indonesia.
"Kita menekankan, tapi ini harus dipahami oleh negara penempatan (Mapaysia) agar tidak diskriminasi. Mengapa tenaga kerja dari Indonesia mendapat sekian, itu namanya diskriminasi. Saya sudah menyatakan kalau itu diskriminasi," kata Erman.
Hal itu disampaikan dia usai bertemu Ketua Polisi Malaysia, Tan Sri Musa bin Dato Hj Hasan, di Putra Jaya, Malaysia, Senin (6/7/2009).
Bahkan Erman membantah pandangan beberapa pihak yang nenyebutkan perbedaan gaji PRT asal Indonesia dengan negara lain seperti Filipina disebabkan kualitas PRT Indonesia yang lebih rendah.
"Itu alasan saja. Apakah bangsa Indonesia tidak berkualitas. Tenaga kerja kita bukan main. Jangan ada alasan karena kualitas rendah. Saya tidak terima kalau bangsa kita disebut tidak berkualiatas. Jangan ada diskriminasi," tegas Erman.
Erman justru mengingatkan mengenai kesepakatan Abu Dhabi Dilogue pada tahun 2008 lalu yang menyebutkan kesetaraan negara pengirim dan negara penempatan.
Selain bertemu dengan Ketua Polisi Malaysia, Erman bertemu dengan Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia Subramaniam.
Gaji PRT asal Indonesia berkisar di antara RM 550-600. Jumlah ini berbeda dengan gaji PRT asal Filipina yang mencapai USD 400 atau RM 1400.
(rmd/aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar