STOCKHOLM, KOMPAS.com - Pada 2050, Asia bakal mengalami lipat dua permintaan makanan. Soalnya, penduduk makin bertambah sementara kemampuan produksi pangan justru melorot.
Nah, ketimbang menghadapi bencana macam itu, jauh-jauh hari, Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah memberikan peringatan. Setidaknya, seperti muncul pada Senin (17/8) pada Minggu Air Dunia di Stockholm, Asia harus sesegera mungkin mereformasi pengelolaan sumber daya air.
"Asia bakal makin terlanda air limbah yang membawa kekurangan gizi," begitu pesan Direktur Jenderal Institut Pengelolaan Air Colin Chartres dalam konferensi yang dihadiri sekitar 2.500 tokoh peneliti, politisi, berikut pejabat pemerintahan.
Dalam catatan PBB, kemudian, pada 2050 pula, Asia justru mengimpor lebih dari seperempat kebutuhan bahan pangan biji-bijian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar