31 Agustus 2009

Penganiayaan TKI oleh Polisi Malaysia Segera Diusut

Sabtu, 29 Agustus 2009

Okezone

JEMBER - Kabar mengenai peredaran video dugaan penganiayaan terhadap seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) oleh polisi Malaysia ditanggapi menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Erman Suparno. Menaker berjanji  akan mengusut tuntas kasus tersebut.

"Kalaupun ada kesalahan itu bisa diurus, kalau ada penyiksaan itu bisa dianggap sebagai kejahatan kemanusiaan. Kita telah melakukan koordinasi dengan Departemen Luar Negeri karena sudah menyangkut wilayah bilateral dan bersama Menteri Luar Negeri," kata Erman Suparno usai kuliah umum Program Sarjana STAIN Jember, Sabtu (29/8/2009).

Erman menjamin, persoalan nasib TKI nantinya juga pasti menyangkut kesejahteraan serta perlindungannya. "Kita sudah membentuk tim dan sudah berjalan, join working group sebagai kesepakatan usulan Indonesia dengan pemerintah Malaysia tentang hari libur, gaji standar minimum, kenaikan reguler tiap tahun, paspor bagi TKI sudah ada persetujuan," katanya.

Tim itu, menurutnya, sudah bekerja sejak 20 Agustus dan nantinya akan ada pembahasan lanjutan pada 5 septermber mendatang di Indonesia. "Diharapkan ada perbaikan dan perlindungan TKI di sana. Poin-poin yang kita ajukan sudah disetujui, join working group itu akan selesai pada Oktober nanti," katanya.

Sementara bagi korban TKI yang sudah dipulangkan ke Indonesia, Erman mengaku sudah memfungsikan balai latihan kerja sebagai tempat rehabilitasi dengan bantuan APBD atau APBN.

"Di sana bisa dididik kewirausahaan. Kalau rehabilitasi fisik sudah lewat ke rumah sakit yang suah kerja sama dengan Depkes tapi tetap lewat dinas. Seperti Nirmala Bonat sudah diberikan bantuan usaha dari departemen," katanya.

Sebelumnya, beredar luas di kalangan masyarakat di Pontianak, Kalimantan Barat, sebuah rekaman video penganiayaan terhadap TKI yang dilakukan warga Malaysia plus aparat Kepolisian Malaysia di kawasan Bintulu, Malaysia.

Dalam video tersebut terlihat jelas aksi kekerasan yang dilakukan preman Malaysia yang juga didukung oknum personel Polisi Malaysia. Korban terkena pukulan dan tubuhnya juga diinjak. Pelaku juga ada yang membawa senjata tajam mirip samurai. Dongkrak mobil juga menjadi salah satu alat yang digunakan pelaku untuk melakukan aksi kekerasan tersebut. (P Juliatmoko/Koran SI/ded)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar