25 Agustus 2009

Pelacur Masih Operasi di Boker

Pelacur Masih Operasi di Boker
Selasa, 21 April 2009 03:53
JAKARTA, BK
Warga Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mendesak Gubernur Fauzi Bowo menyelesaikan pembangunan sport centre di eks lokalisasi pelacuran liar Boker di Jl Raya Bogor. Meski lokasi maksiat itu sudah ditutup sejak 2003, pelacur dan warung remang-remang masih beroperasi.

Pembangunan gedung olahraga yang sudah dilakukan sejak awal 2007 hingga kini belum rampung. Pembangunan didera masalah anggaran, hingga pembebasan lahan belum juga tuntas. "Kalau sport centre sudah jadi, paling tidak keberadaan pelacur akan hilang dengan sendirinya. Selain itu juga diharapkan aparat Satpol PP menertibkan para pelacur yang setiap malam berkeliaran mencari mangsa," kata H Wandi, Senin (20/4).

Bekas lokasi pelacuran Boker memang telah dibebaskan pada 2003, 2004 dan 2006 seluas 4,5ha. Lokasi ini mencakup wilayah RT 02, 04/01 dan RT 08/01 Ciracas.

Pembebasan merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta No 2120/2003 tentang Penguasaan Perencanaan dan Peruntukan atas Bidang Tanah seluas kurang lebih 45.935m2, serta Surat Walikota Jakarta Timur per 04 April 2003 No 825/-1.711 perihal Permohonan Penguasaan Tanah Sarana Fasilitas Umum Boker.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah (PGPD) DKI Agus Subardono didampingi Kasudin PGPD Jaktim Maryanto mengungkapkan, hingga kini masih sekitar 3.000m2 lagi lahan yang belum dibebaskan.

"Lahan ini untuk track atletic, kalau ini sudah tersedia kami bisa menuntaskan pembangunan sport centre," kata Agus.
Walau tahun ini belum dibebaskanpihaknya tetap menjamin sport centre sudah bisa digunakan sebagian, seperti kolam renang, stadion tertutup, serta lapangan bola. "Rencananya total anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan sport centre mencapai Rp150 miliar. Jika sudah rampung akan diserahkan ke Dinas Olahraga dan Pemuda," lanjut Agus. O lia
 
http://www.beritakota.co.id/berita/kota/3201-pelacur-masih-operasi-di-boker.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar