Rabu, 24/06/2009
TKI Tewas Terbakar di Riyadh
Baban Gandapurnama - detikBandung
Bandung - Dubes RI untuk Arab Saudi Salim Segaf Aljufri menyatakan sudah mengetahui TKI asal Bandung yang tewas terbakar di Riyadh Antin Suprihatin. Namun begitu, dia mengaku tak mengetahui penyebab Antin terbakar dan keberadaan jenazah TKI itu sekarang.
"Saya belum mendapat informasi lagi jenazahnya di mana," ujarnya usai bertemu dengan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Rabu (24/6/2009).
Salim menduga penyebab Antin terbakar bisa jadi kecelakaan kerja atau banyak kemungkinan lainnya. "Saya tidak tahu pasti. Tapi yang pasti kita akan tetap memberikan perlindungan," janjinya.
Ketika ditanya apakah jenazah Antin bisa dibawa ke Bandung, Salim menyatakan KBRI Riyadh sebenarnya sudah mengirimkan surat meminta izin agar jenazah bisa dikuburkan di sana. "Tapi kalau keluarga ingin dibawa ke Bandung, terserah mereka. Kami tak bisa melarang," ujar Salim.
Namun jika jenazah dibawa ke Bandung, keluarga atau ahli waris korban harus segera mengirimkan surat ke KBRI Riyadh. "Jadi kita tinggal tunggu surat dari keluarga," katanya.
Sebelumnya diberitakan, kapan persisnya Anti meninggal tidak diketahui. Keluarga hanya mendapatkan surat pemberitahuan dari penyalur Antin, PT Gapura Duta Persada yang berpusat di Jakarta pada 7 Juni 2009, yang mengabarkan bahwa Antin meninggal dunia karena terbakar.
Keluarga berharap agar jenazah Antin segera dibawa ke Bandung. Karenanya hingga saat ini mereka harap-harap cemas menunggu kedatangan jenazah yang belum jelas kapan didatangkan dari Arab Saudi.
TKI Tewas Terbakar di Riyadh
Baban Gandapurnama - detikBandung
Bandung - Dubes RI untuk Arab Saudi Salim Segaf Aljufri menyatakan sudah mengetahui TKI asal Bandung yang tewas terbakar di Riyadh Antin Suprihatin. Namun begitu, dia mengaku tak mengetahui penyebab Antin terbakar dan keberadaan jenazah TKI itu sekarang.
"Saya belum mendapat informasi lagi jenazahnya di mana," ujarnya usai bertemu dengan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Rabu (24/6/2009).
Salim menduga penyebab Antin terbakar bisa jadi kecelakaan kerja atau banyak kemungkinan lainnya. "Saya tidak tahu pasti. Tapi yang pasti kita akan tetap memberikan perlindungan," janjinya.
Ketika ditanya apakah jenazah Antin bisa dibawa ke Bandung, Salim menyatakan KBRI Riyadh sebenarnya sudah mengirimkan surat meminta izin agar jenazah bisa dikuburkan di sana. "Tapi kalau keluarga ingin dibawa ke Bandung, terserah mereka. Kami tak bisa melarang," ujar Salim.
Namun jika jenazah dibawa ke Bandung, keluarga atau ahli waris korban harus segera mengirimkan surat ke KBRI Riyadh. "Jadi kita tinggal tunggu surat dari keluarga," katanya.
Sebelumnya diberitakan, kapan persisnya Anti meninggal tidak diketahui. Keluarga hanya mendapatkan surat pemberitahuan dari penyalur Antin, PT Gapura Duta Persada yang berpusat di Jakarta pada 7 Juni 2009, yang mengabarkan bahwa Antin meninggal dunia karena terbakar.
Keluarga berharap agar jenazah Antin segera dibawa ke Bandung. Karenanya hingga saat ini mereka harap-harap cemas menunggu kedatangan jenazah yang belum jelas kapan didatangkan dari Arab Saudi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar