Bandung (ANTARA News) - Antin Suprihatin (34) salah satu Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Bandung diduga tewas terbakar di Riyadh, Arab Saudi pada Mei lalu.
Keluarga Antin yang berada di jalan Simpang tiga kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari, Gede Bage Bandung ini, Kamis, mengaku shock setelah mendapat kabar kepergian ibu dari tiga orang anak itu.
Menurut Ibu Almarhum, Karmini (62), anak pertamanya itu mulai bekerja di Riyadh, Arab Saudi sudah menginjak dua tahun.
"Padahal empat bulan lagi mau pulang ke Indonesia dan lagi mengurus kepulangannya melalui PJTK Gapura Duta Persada di Jakarta Timur," ucapnya.
Kepergian Antin ke Riyadh didasari karena harus menjadi tulang punggung ketiga anaknya karena Suami yang dicintainya telah meninggalkannya saat anak ketiganya lahir.
"Suaminya Henhen, malah meninggalkannya tanpa jejak dan Antin berusaha untuk tetap menjalani kehidupan untuk menafkahi ketiga anaknya yaitu Wily Hendriansyah (11), Yoga Permana Putra (6) dan Puspita Ayu (4,5)," kata Karmini.
Kemudian, Antin pun menjadi TKW di Riyadh, Arab Saudi dan bekerja di rumah majikannya Fahad Iyadah Al Syamri. Namun kabar duka itu muncul setelah Pt Gapura Duta Persada yang menjadi penyalur antin, pada 7 Juni datang kerumahnya.
"Mereka membawa surat-surat dari KBRI Riyadh yang menyatakan Antin meninggal terbakar disana," ungkap Karmini. Kemudian perusahaan tersebut berjanji akan mengusahakan jenazah Antin dibawa Ke Bandung.
KBRI memberitahukan bahwa Antin meninggal 23 Mei lalu dengan luka bakar. Bahkan, pihak Riyadh Menyatakan bila 2 bulan tidak ada konfirmasi dari keluarga di Indonesia maka jenazahnya akan dikubur di Riyadh, Arab Saudi.
Informasi tersebut diperkuat fax dari KBRI di Riyadh BB-273/Ryadh/v/09 tertanggal 31 Mei 2009. Surat tersebut dikirim perwakilan RI di riyadh kepada Menlu melalui Direktur Perlindungan WNI, Menakertrans dan direktur PT Gapura Duta Persada.
Dalam isi surat tersebut Antin meninggal karena terbakar. Namun, kolom informasi kapan Antin meninggal tidak diisi.(*)
Keluarga Antin yang berada di jalan Simpang tiga kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari, Gede Bage Bandung ini, Kamis, mengaku shock setelah mendapat kabar kepergian ibu dari tiga orang anak itu.
Menurut Ibu Almarhum, Karmini (62), anak pertamanya itu mulai bekerja di Riyadh, Arab Saudi sudah menginjak dua tahun.
"Padahal empat bulan lagi mau pulang ke Indonesia dan lagi mengurus kepulangannya melalui PJTK Gapura Duta Persada di Jakarta Timur," ucapnya.
Kepergian Antin ke Riyadh didasari karena harus menjadi tulang punggung ketiga anaknya karena Suami yang dicintainya telah meninggalkannya saat anak ketiganya lahir.
"Suaminya Henhen, malah meninggalkannya tanpa jejak dan Antin berusaha untuk tetap menjalani kehidupan untuk menafkahi ketiga anaknya yaitu Wily Hendriansyah (11), Yoga Permana Putra (6) dan Puspita Ayu (4,5)," kata Karmini.
Kemudian, Antin pun menjadi TKW di Riyadh, Arab Saudi dan bekerja di rumah majikannya Fahad Iyadah Al Syamri. Namun kabar duka itu muncul setelah Pt Gapura Duta Persada yang menjadi penyalur antin, pada 7 Juni datang kerumahnya.
"Mereka membawa surat-surat dari KBRI Riyadh yang menyatakan Antin meninggal terbakar disana," ungkap Karmini. Kemudian perusahaan tersebut berjanji akan mengusahakan jenazah Antin dibawa Ke Bandung.
KBRI memberitahukan bahwa Antin meninggal 23 Mei lalu dengan luka bakar. Bahkan, pihak Riyadh Menyatakan bila 2 bulan tidak ada konfirmasi dari keluarga di Indonesia maka jenazahnya akan dikubur di Riyadh, Arab Saudi.
Informasi tersebut diperkuat fax dari KBRI di Riyadh BB-273/Ryadh/v/09 tertanggal 31 Mei 2009. Surat tersebut dikirim perwakilan RI di riyadh kepada Menlu melalui Direktur Perlindungan WNI, Menakertrans dan direktur PT Gapura Duta Persada.
Dalam isi surat tersebut Antin meninggal karena terbakar. Namun, kolom informasi kapan Antin meninggal tidak diisi.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar