By Republika Newsroom
Minggu, 28 Juni 2009
Minggu, 28 Juni 2009
Rencana pembelian mobdin tersebut akan menghabiskan dana senilai Rp3 miliar. Mobil tersebut diperuntukkan walikota, wakil walikota, sekda, tiga asisten, kepala Bappeda dan kepala-kepala bagian di lingkungan sekretariat daerah (setda). Jenis mobdin tersebut yakni Honda CRV 2500 CC, Nissan Xtrail 2400 CC, dan Toyota Innova 2000 CC.
Anggota Panitia Anggaran (Panang) DPRD Fauzi Sutopo, Ahad (28/6) menganggap pengajuan pembelian mobdin ini dinilai mubazir dan menghambur-hamburkan anggaran. Sebab, saat ini walikota sudah memiliki kendaraan dinas yakni Toyota Fortuner.
Menurutnya, bila pembelian itu disetujui, berarti pejabat pemkot terkesan sengaja mengkoleksi mobil mewah. Sebab, banyak mobil pejabat yang belum bisa dilelang karena usianya tak sampai lima tahun. ''Rencana pembelian mobdin ini menyalahi kesepakatan DPRD dan pemkot pada Januari,'' katanya.
Pada Januari 2009, kata Fauzi, DPRD dan pemkot sepakat menganggarkan pembelian empat unit mobil dalam APBDP 2009. Namun kenyataannya bertambah tanpa sepengetahuan dewan. Menurut dia, panitia anggaran berupaya agar pembelian mobdin ini hanya empat unit saja. Alasannya, mobil pejabat pemkot masih bagus. "Lebih baik anggaran itu membiayai kegiatan pemkot yang bersentuhan langsung dengan rakyat," ujar Fauzi.
Anggota Komisi D ini menyatakan, bila anggaran pembelian mobdin ini untuk membiayai perbaikan jalan rusak, manfaatnya lebih terasa bagi masyarakat.
Ia mengatakan, seharusnya pemkot fokus pada pembangunan. Apalagi, masa jabatan Walikota Bogor Diani Budiarto merupakan periode terakhir. "Seharusnya pemerintah kota lebih berpihak pada pembangunan," katanya. C88/ahi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar