Minggu, 28/06/2009
Tamam Mubarrok - detikSurabaya
Jombang - Mantan TKW Singapura, Elin Prasetyowati (31), warga Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Jombang, dirawat di RS Swadana Jombang, Minggu (28/6/2009) karena mengalami depresi. Khawatir suatu saat mengamuk, Elin harus diborgol saat dirawat di RS itu.
"Kalau tidak diborgol begini, khawatir isteri saya malah seenaknya dan bisa mengamuk," kata Nur Effendi (36) kepada wartawan di ruang Cempaka, RS Swadana, Jalan Wahid Hasyim, Kota Jombang.
Beberapa kali Elin mengomel dan bicara sendiri tanpa sebab dan tanpa lawan bicara. "Oala, nasibku kok ngene mbok. Aku kok dirante ngene. Ojo ngawur ngene," kata Elin sendirian tanpa ada lawan bicara.
Elin mengalami depresi hebat usai bekerja di Singapura setahun lalu. Menurut Nur Effendi, Elin berangkat ke Singapura lewat salah satu PJTKI di kawasan Kenjeran, Surabaya, 10 Juni 2008 lalu. Namun pada Mei 2009, Elin pulang diantar seseorang.
Sepulang dari Singapura, Elin mengalami perubahan kejiwaan. "Sebelum jadi TKW, kejiwaan isteri saya sangat normal. Tapi entah kenapa begini. Apa dia di Singapura disiksa, saya tidak tahu," kata Effendi penuh tanya.
Elin pulang dari Singapura diantar seorang warga yang mengaku melihat Elin seperti orang gila di kawasan Bandara Juanda, Sidoarjo. Elin lalu diantar orang tersebut ke rumahnya, di Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro.
Setelah tahu Elin depresi, keluarga minta penjelasan ke pihak PJTKI. Namun oleh pihak PJTKI, keluarga Elin disarankan meminta pertanggungjawaban ke agen TKW di Singapura. "Saya bingung tak tahu harus kemana mengadu nasib ini," kata Effendi menambahkan.
Menurut Effendi, pihak PJTKI juga mengaku tidak mengetahui perubahan kejiwaan Elin. Keluarga juga tidak bisa meminta penjelasan ke Elin yang mirip orang gila.
"Setelah isteri saya depresi, pihak PJTKI memberi kami uang Rp 1 juta. Itu saja, tidak lebih," jelas Effendi.
(fat/fat)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar