28 Juni 2009

Pengiriman TKI Disetop, Pengusaha Protes

Sabtu, 27 Juni 2009

TEMPO Interaktif, Jakarta:  Penghentian pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Malaysia diprotes perusahaan pengerah tenaga kerja. Ketua Himpunan Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia Yunus Mohammad Yamani mengatakan kebijakan itu tidak menyelesaikan masalah. "Kalau cuma dihentikan, itu mudah," ujar Yunus kepada Tempo.

Menurut dia, yang terpenting adalah pembenahan sistem perlindungan dan kontrak. Pemerintah menghentikan pengiriman tenaga kerja ke Malaysia mulai kemarin. Pengiriman tenaga kerja kembali dilakukan setelah pemerintah Indonesia dan Malaysia meninjau ulang nota kesepahaman.

Yunus menambahkan, pengusaha tenaga kerja dirugikan oleh kebijakan pemerintah itu. Saat ini, kata dia, nasib 6.000 orang yang akan berangkat ke Malaysia tak jelas. "Angka itu terdiri atas 3.000 orang yang akan pergi ke Malaysia dan 3.000 orang lainnya yang menunggu giliran," ujarnya.

Ia  mengungkapkan, biaya pengiriman satu tenaga kerja Rp 15 juta. "Biaya itu untuk paspor, makan, pelatihan, sampai pengiriman," katanya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia Rusdi Basalamah juga mempertanyakan kebijakan itu. "Yang dihentikan pengiriman tenaga kerja rekrutmen baru atau yang sudah memiliki visa kerja," katanya.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno menjelaskan, penghentian pengiriman dilakukan sampai pembahasan ulang nota kesepahaman Indonesia dan Malaysia selesai. Nota kesepahaman pertama diteken oleh kedua negara pada Mei 2006.

Menurut Erman, dalam pembahasan ulang, pemerintah mendesak Malaysia memenuhi hak kenaikan gaji, cuti, libur, pendidikan, beribadah, dan perlindungan hukum. "Kami juga meminta ada tindakan hukum bagi majikan ilegal. Ini rasanya cukup alot nantinya," katanya.

Saat ini diperkirakan ada sekitar 2 juta orang Indonesia yang bekerja di Malaysia. Pekerja informal terbesar berada di sektor perkebunan (400 ribu orang), pelaksana rumah tangga (300 ribu orang), dan konstruksi (200 ribu orang).

ALI NY | SORTA TOBING | DIANING SARI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar