07 Mei 2009

RI Masih Hentikan Pengiriman TKI ke Yordania dan Kuwait

06/05/09


Antara News

Jakarta (ANTARA News) - Menakertrans Erman Suparno hari Rabu menegaskan kebijakan pemerintah yang menghentikan sementara penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Yordania dan Kuwait untuk melindungi mereka dari kemungkinan menghadapi permasalahan di kedua negara tersebut.

Dalam kaitan itu, Menakertrans meminta Plt Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) I Gusti Made Arke untuk menindak perusahaan jasa TKI yang masih menempatkan TKI di Kuwait dan Yordania.

"Saya sudah meminta Dirjen Binapenta untuk menindak tegas PJTKI yang masih menempatkan TKI ke Kuwait dan Jordan," kata Erman seusai melantik pengurus Himpunan Seni Budaya Bangsa Indonesia (HISBI) di Jakarta.

Erman beberapa waktu lalu sudah menyatakan penempatan TKI di Kuwait dan Yordania ditutup karena berisiko tinggi bagi TKI.

Dia mencontohkan di Yordania berlaku mekanisme pengurusan visa di negara tujuan sehingga penempatan TKI tidak terkendali. Pemerintah Indonesia tidak bisa mengawasi TKI yang diberangkatkan ke negara itu karena banyak kasus TKI yang dikirim ke sana lantas ditempatkan lagi ke negara lain, termasuk ke Palestina.

Sementara itu, penempatan TKI di Kuwait dihentikan karena tingginya angka TKI bermasalah di negara tersebut, yakni sekitar 400 setiap hari.

Kebijakan Depnakertrans tentang pengiriman TKI ke kedua negara itu mendapat respon dari Yordania. Sehubungan dengan itu, kedua negara akan menandatangani MoU di Bali, sementara Kuwait belum merespon permintaan Indonesia untuk membenahi penempatan TKI di negara tersebut.

"Selama belum ada perbaikan sistem penempatan maka kita tidak akan mengijinkan para TKI kita bekerja dengan risiko yang tinggi dan tanpa perlindungan," kata Erman.

Menyinggung tentang asuransi, Erman mengatakan sistem perlindungan TKI akan diubah karena melalui konsorsium asuransi belum bisa memecahkan permasalahan TKI di negara tujuan penempatan.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar