21 Mei 2009

Diduga Terjangkit Flu Babi, Pasien RSU Stres dan Berontak di Ruang Isolasi

Kamis, 14/05/2009

Kusmayadi - detikNews

Mataram - Mendapat perawatan di ruang isolasi RSU Mataram, membuat Sym (27), TKI asal Labuhan Haji, Lombok Timur yang diduga mengidap flu babi stres. Sym kerap berontak dan meminta pada petugas RSU Mataram untuk dipulangkan. Namun begitu, pihak RSU Mataram tak memberi toleransi sedikit pun.

"Kondisi psikisnya memang mulai tidak stabil. Tapi kita belum memerlukan psikiater. Sejauh ini meski kondisi psikisnya tidak stabil, tapi masih bisa ditangani," ujar Salim Thalib, ketua tim dokter penanganan penyakit flu babi dan flu burung RSU Mataram, Kamis (14/5).

Sym sudah dirawat di RSU Mataram tiga hari, sejak ia dibawa dari Bandara Selaparang, karena demam tinggi dan mengidap flu. Begitu kondisi mental pasien tidak stabil, dokter kini melonggarkan kunjungan keluarga. Namun tetap harus menggunaan pakaian khusus mirip pakaian astronot yang hendak ke luar angkasa.

Panas badan yang diderita Sym terus menurun. Kemarin panas badannya masih bertahan pada 37,4 derajat celcius. Namun Kamis siang, kata Salim, panas badannya sudah turun menjadi 36,8 derajat celcius. Sym masih mengonsumsi obat Tamiflu dan Levofloxocin.

Memunah, kakak kandung Sym di RSU Mataram Kamis mengatakan, kedua orang tuanya kini jatuh sakit, begitu mengetahui anaknya harus diisolasi karena menjadi terduga terinfeksi virus A-H1N1, penyebab penyakit flu babi.

"Tiga tahun adik saya berada di Malaysia, dan begitu kembali ke Lombok, tidak bisa pulang, malah harus dirawat dengan cara begini," ujar Memunah.

Keluarga tak memahami apa itu penyakit flu babi. Adiknya itu kata Maemunah, dalam keadaan baik. "Orang flu dan badannya panas, kan biasa,'' ujarnya.

Pihak RSU Mataram hingga kini masih menunggu hasil uji laboratorium sampel lendir yang diambil dari tenggorokan dan hidung Sym. Akhir pekan ini, hasil uji laboratorium itu diperkirakan sudah diterima pihak RSU.
(djo/djo)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar