04 Mei 2009

Angka Gizi Buruk Tinggi di Bengkulu


Kompas
Selasa, 5 Mei 2009 

Bengkulu,  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Bambang Soeseno menyatakan, penderita gizi buruk di wilayahnya cukup tinggi. Oleh karena itu, penanganannya akan dilaksanakan secara berjenjang dari pemerintah kabupaten hingga pusat."Penanganan gizi buruk harus dilakukan secara berjenjang, bukan langsung dilimpahkan ke provinsi," ujar Soeseno di Bengkulu, Senin (4/5).

Menurut dia, bila ditemukan ada penderita gizi buruk, kabupaten/kota harus menangani dahulu. Namun, jika tidak bisa diatasi, baru dilimpahkan ke provinsi. Jika masih belum teratasi, penderita akan diserahkan ke pusat. "Penanganan masalah kesehatan, termasuk gizi buruk, yang ada di daerah tidak bisa langsung diserahkan kepada pemerintah provinsi karena pemerintah provinsi hanya sebagai fasilitator dan penghubung antara kabupaten/ kota dan pusat," ujar Soeseno.

Untuk penanganan teknis, dia memastikan, pemerintah pada tingkat provinsi tidak akan pernah diam ketika terjadi permasalahan gizi buruk, baik secara langsung maupun bantuan dana.

"Seluruh penderita gizi buruk telah ditangani dengan baik oleh Dinkes Provinsi Bengkulu, kabupaten/kota, puskesmas, dan bidan desa," katanya. Penderita gizi buruk di Bengkulu tidak hanya terjadi pada anak balita dari keluarga miskin, tetapi juga dari kalangan mampu yang orangtuanya tidak memahami masalah gizi pada makanan. Selain itu, ada yang tidak bisa menerima asupan makanan karena menderita penyakit kronis. (ANTARA/BOY)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar