26 Juli 2009

Yogya Kedatangan 1.363 Anak Jalanan, Aparat Jangan Asal Garuk

Yogya Kedatangan 1.363 Anak Jalanan, Aparat Jangan Asal Garuk

Senin, 27 Juli 2009 | 06:19 WIB

anak jalananTEMPO Interaktif, Yogyakarta - Jumlah anak jalanan yang berkeliaran di Kota Yogyakarta pada tahun ini meningkat 50 persen dari tahun sebelumnya. "Anak jalanan yang ditertibkan selama 2009 ini meningkat dari tahun sebelumnya," kata Pontjosiwi, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, kemarin. Peningkatan tersebut sangat terasa pada 2009. Sejak awal 2009, Dinas Ketertiban telah menjaring 1.363 anak jalanan.

Namun, dia menambahkan, mayoritas anak jalanan itu bukan penduduk asli Yogyakarta. Dari 1.363 anak jalanan itu, hanya 312 anak jalanan (22,18 persen) yang merupakan penduduk asli Kota Yogyakarta, 967 anak jalanan (70,98 persen) berasal dari luar Yogyakarta, dan sisanya tak jelas asalnya. Menurut data Dinas Sosial, anak jalanan yang masih berusia anak-anak jumlahnya 370 orang, sedangkan yang berusia dewasa jumlahnya 809 orang.

Pontjosiwi mengungkapkan, salah satu cara untuk menekan keberadaan anak jalanan di Kota Yogyakarta adalah pihaknya memasang papan pengumuman di sejumlah titik lampu pengatur lalu lintas di Kota Yogyakarta. Papan pengumuman itu berisi imbauan agar para pengguna jalan tak memberikan sumbangan dalam bentuk apa pun kepada anak jalanan. "Papan pengumuman sudah kami pasang di 16 titik dan tersebar di Kota Yogyakarta."

Menurut Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto, pihaknya belum memiliki sistem yang tepat untuk pengentasan anak jalanan karena sebagian besar anak jalanan berasal dari luar Yogyakarta. "Mobilitas anak jalanan yang datang dari luar Yogyakarta cukup tinggi," katanya. Herry ingin bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat yang berkompeten untuk bersama-sama mengentaskan masalah anak jalanan.

Menurut Sudarmaji, salah satu aktivis yang menangani 25 anak jalanan di Jalan Urip Sumoharjo, seharusnya pemerintah segera memberi solusi tepat untuk menangani anak jalanan. Misalnya, kata dia, mengaktifkan kembali Balai Pelatihan Kerja. "Pemerintah jangan hanya main garuk," ujar Sudarmaji.

Namun, katanya, berilah anak jalanan ruang untuk berlatih kerja dan disediakan lapangan kerja. "Sehingga mereka tidak kembali ke jalanan."

MUH SYAIFULLAH


Tidak ada komentar:

Posting Komentar