30 Juli 2009

TKI Asal Blitar Tewas di Malaysia, Jatuh dari Lantai Tiga

Rabu, 29 Juli 2009


TEMPO Interaktif, Blitar - Sunari, 40, tenaga kerja Indonesia asal Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar tewas setelah terjatuh dari lantai tiga tempatnya bekerja, Sabtu (25/7) lalu. Korban bekerja sebagai tenaga bangunan di sebuah proyek di Selangor Malaysia.

Sukarman, 50, paman korban mengatakan musibah itu terjadi saat keponakannya menyelesaikan pembangunan sebuah gedung di lantai tiga. Tiba-tiba dia terjatuh ke lantai bawah dengan posisi kepala membentur lantai. Korban akhirnya meninggal dunia meski sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat. "Informasi ini saya dengar dari teman kerjanya di Malysia," kata Sukarman kepada Tempo, Rabu (29/7).

Jenasah Sunari tiba di kampung halamannya dini hari tadi setelah diangkut dengan pesawat cargo. Sayangnya Sukarman mengaku tidak menerima catatan medis tentang riwayat kematian korban di peti jenasah yang diterima. Namun demikian, dia mengaku tidak akan mempersoalkan kematian tersebut dan mempercayakannya pada pemerintah.

Menurut Sukarman, korban berangkat ke Malaysia pada tahun 2003 silam. Dia berangkat melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia di Kuala Tungkal, Kepulauan Riau. Sukarman memastikan keponakannya berangkat sebagai TKI legal karena mengantongi dokumen berupa paspor kerja yang sah. Sayangnya Sukarman mengaku tidak mengetahui perusahaan mana yang mengurus keberangkatannya.

Kematian korban meninggalkan seorang anak perempuan yang masih berusia lima tahun. Sedangkan istrinya yang sudah diceraikan memilih mencari nafkah di luar kota. Sehingga sehari-hari anaknya dirawat oleh mertua Sunari. Korban dimakamkan di pemakaman Desa Dadaplangu dengan dihadiri sejumlah perangkat desa setempat. "Kami berharap pemerintah membantu mengurus gaji Sunari yang belum diberikan," kata Sukarman.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar Heri Setiono mengaku tidak menemukan data korban di daftar TKI legal. Dia memastikan korban berangkat melalui jalur gelap sehingga menyulitkan pengurusan hak-haknya. "Kami sudah cek ke propinsi dan tidak ada datanya," kata Heri.

HARI TRI WASONO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar