29 Juli 2009

Rumah Terbakar, Empat Orang Tewas

Rabu, 29 Juli 2009 , 07:32:00

JAKARTA – Empat orang tewas seketika dalam musibah kebakaran sebuah rumah bertingkat di Jakarta dini hari kemarin (28/7). Salah seorang korban tewas adalah Melina Rachmawati Aditia, 24, model iklan salah satu merek mi instan dan permen. Tiga korban tewas lainnya adalah kerabat jauh keluarga Melina yang berasal dari Palembang.Musibah kebakaran itu terjadi di Jalan Sawo III, RT 2/9 No 1 Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, pukul 01.30 kemarin. Berdasar informasi yang dihimpun Indo Pos (Jawa Pos Group), api diduga berasal dari korsleting listrik di lantai dua. Namun, informasi lain menyebutkan, api diduga berasal dari kompor.
Tiga korban tewas bernama Edi Wijaya, 56; Salma, 50; dan Febriana Triani alias Ririn, 24. Dua balita berhasil diselamatkan dari musibah tersebut. Yakni, Zalika yang berusia 9 bulan dan Pasha yang berusia setahun.
Sebelum musibah tersebut, pasangan suami-istri (pasutri) Aditia Warman, 61, dan Eli Hasyim, 58, tidur di salah satu kamar lantai satu. Di lantai yang sama, tidur beberapa orang yang lain. Yakni, Lidya, Iman, Ricky Irawan, Zalika, Pasha, dan pembantu rumah tangga bernama Masnah, 20. Sementara itu, Ririn, Edy Wijaya, Salma, dan Melina tidur di kamar lantai dua. Menurut kakak kandung Melina, Ricky Irawan, di lantai dua ada tiga kamar. Satu kamar ditempati Melina dan Ririn, satu kamar lagi ditempati Edy dan Salma. Satu kamar lainnya digunakan Masnah.
Sebelum api membesar di lantai dua, Masnah sempat menggedor pintu kamar Melina dan Edy. Tapi, pintu kamar terkunci dari dalam. ''Adik saya itu biasanya tidak pernah mengunci pintu karena dia penakut,'' ujar Ricky sedih.
Karena api kian besar dan ruang di lantai dua penuh asap, Masnah pun menyelamatkan diri. Karena terkepung api dan sulit menemukan jalan ke luar, empat orang itu diduga menyelamatkan diri dengan masuk ke kamar mandi di lantai dua. Tapi, mereka justru terperangkap kobaran api dan tak bisa bernapas karena asap tebal di kamar mandi. ''Saat ditemukan, Melina tewas memeluk Ririn. Sedangkan Edy dan Salma meninggal dalam posisi jongkok,'' tutur Ricky.
Aditia Warman dan istrinya, Eli Hasyim, serta Lidya berhasil menyelamatkan diri bersama Zalika dan Pasha. Tetangga dekat korban, Wendy, membantu dengan mendobrak pintu rumah bertembok putih itu. Warga setempat juga keluar rumah untuk membantu menyelamatkan balita Zalika dan Pasha.
Tak lama kemudian, petugas Polsek Tebet dan 15 mobil Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) Jakarta Selatan tiba di lokasi. Api bisa dijinakkan setelah berkobar selama 3,5 jam.
Menurut Kapolsek Tebet Kompol Yopie Sepang, api diduga berasal dari kompor. Tapi, pihaknya masih mendalami dan menyelidiki insiden tersebut. ''Kami mengimbau kepada warga, jika terjadi kebakaran, jangan masuk kamar mandi. Usahakan keluar rumah,'' ujarnya di lokasi.
Ayah Melina, Aditia Warman, mengaku tidak punya firasat sebelum musibah terjadi. Sebelum kejadian, dia sempat berkumpul dan makan malam bersama putrinya serta keluarga besarnya di Plaza Semanggi.
Tapi, dia merasakan ada yang berbeda dalam perjalanan saat itu. Dia berada semobil dengan Melina. Ketika itu, Melina penuh canda dan tawa. Padahal, sehari-hari, dirinya jarang semobil dengan Melina. ''Saya sedih karena malam itu begitu dekat dengan anak saya,'' katanya.Tiga korban lain (Ririn, Edy, dan Salma) sudah 10 hari tinggal di Jakarta. Sebelumnya, mereka juga singgah ke rumah kerabat di Tegal, Pekalongan, dan Bandung untuk bersilaturahmi. Edy juga menginformasikan bahwa kakak Ririn, Wiwin, akan menikah di Palembang pada Desember nanti. Bahkan, Edy, Ririn, dan Salma sempat membeli perlengkapan acara seserahan pernikahan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Rencananya, kemarin siang (28/7) mereka pulang ke Palembang. Tapi, musibah merenggut tiga nyawa satu keluarga tersebut. Jenazah Edy, Salma, dan Ririn dibawa pulang ke Palembang untuk dimakamkan.Jenazah Melina dimakamkan di TPU Jeruk Purut sekitar pukul 14.00. Prosesi pemakaman kemarin dihadiri kerabat serta teman Melina dari alumni Universitas Trisakti. Ibunda Melina, Eli Hasyim, tak kuasa menahan tangis saat jenazah dimasukkan ke liang lahad. (ibl/jpnn/dwi)

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar