26/07/2009
Tanjungpinang, CyberNews. Tahun ini hingga 25 Juli, Kota Tanjungpinang, disingggahi 18.865 orang warga negara Indonesia (WNI) yang diusir Pemerintah Malaysia melalui Pelabuhan Pasir Gudang, Johor, ke Indonesia melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Rata-rata setiap pekan ada tiga sampai empat kali pemulangan WNI bermasalah yang umummya adalah tenaga kerja Indonesia (TKI), melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura, kata Kepala Lintas Batas Pendaratan Kantor Imigrasi Tanjungpinang, Ispaisyah, Sabtu.
Ispaisyah mengatakan TKI/WNI bermasalah yang diusir Malaysia tersebut ditampung di tempat penampungan TKI/WNI bermasalah Kota Tanjungpinang dengan penanggung jawab PT Indosima/PT Liba Marindo.
"Mereka ditempatkan sementara dipenampungan tersebut menunggu dipulangkan ke daerah asal masing masing oleh pemerintah," ujarnya.
"TKI/WNI yang diusir pemerintah Malaysia tersebut karena mereka tidak memiliki surat-surat atau dokumen lengkap sebagai tenaga kerja, bahkan ada yang bekerja dengan menggunakan paspor pelancong," ujar Ispaisyah.
Kantor Lintas-Batas Pendaratan Imigrasi Tanjungpinang mencatat dari Januari hingga 25 Juli 2009 mereka yang diusir terdiri atas laki-laki 13.880 orang, perempuan 4.985 orang, serta anak-anak 395 orang.
Ispaisyah menunjukkan data dari bulan Januari 2009 sebanyak 3.072 orang dan anak-anak sebanyak 60 orang, bulan Februari sebanyak 2.783 orang dan anak-anak 69 orang, Maret sebanyak 3.103 orang dan anak-anak 78 orang.
Pada April sebanyak 2.956 orang dan anak-anak 61 orang, Mei sebanyak 3.034 orang dan anak-anak 52 orang, serta Juni 2.001 orang bersama anak-anak sebanyak 38 orang.
"Untuk bulan Juli, sampai tanggal 25 Juli 2009 ini kami mencatat sebanyak 1.916 orang TKI/WNI bermasalah dan anak-anak sebanyak 37 orang yang diusir," ujarnya.
Beberapa orang yang diusir Pemerintah Malaysia ketika ditanyai wartawan di Tanjungpinang menyatakan, sebelum dipulangkan, menjalani hukuman penjara dan disebat (dicambuk) dengan rotan.
(Ant /CN13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar