Di Bengkulu, Warga Miskin Berkurang 2,05 Persen Rabu, 22 Juli 2009 | 23:52 WIB BENGKULU, KOMPAS.com - Jumlah warga miskin di Provinsi Bengkulu berkurang 2,05 persen, kata Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial (Diskesos) Sudoto. "Dari hasil pendataan kita pada 2008, jumlah warga miskin turun 2,05 persen dari tahun sebelumnya 351.970 jiwa menjadi 324.130 jiwa," katanya di Bengkulu, Rabu (22/7). Penurunan jumlah warga miskin itu, menurut dia, karena upaya berbagai pihak yang selama ini perhatian terhadap pengentasan kemiskinan. Ia juga mengaku optimistis jumlah warga miskin itu akan terus berkurang setiap tahunnya. "Saat ini kita kembali melakukan validasi data, sehingga pada akhir tahun nanti dapat diketahui jumlah warga miskin. Saya yakin akan kembali berkurang," katanya. Keyakinan tersebut didasarkan pada banyaknya program, baik yang diluncurkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan kabupaten atau kota, dalam upaya pengentasan kemiksinan baik secara langsung maupun tidak. Ia mencontohkan, pemerintah pusat melalui Departemen Sosial meluncurkan berbagai program untuk mengurangi angka kemiskinan, di antaranya melalui program Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU). Pada 2009, sebanyak 250 orang lansia di Provinsi Bengkulu menerima JSLU. Ini berarti mereka tidak lagi masuk sebagai warga miskin. Selain itu, sebanyak 2.600 KK warga miskin yang tergabung dalam 260 kelompok usaha akan mendapatkan bantuan modal melalui dari pemerintah melalui program Kelompok Usaha Bersama (Kube). Dengan adanya bantuan permodalan itu, warga miskin itu diharapkan bisa berusaha sendiri dan keluar dari lingkaran kemiskinan. Program lain yang juga mendukung pengentasan kemiskinan adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPMMP). "PNPMMP memang tidak langsung memberikan bantuan pada warga miskin, tapi dengan pembangunan berbagai infrastruktur pedesaan akan mendukung kelancaran aktivitas warga sehingga ekonomi masyarakat akan lebih berkembang," katanya. Sent from Indosat BlackBerry powered by |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar