26 Juli 2009

Jumlah Anak Jalanan di Yogyakarta Meningkat 50 Persen

Jumlah Anak Jalanan di Yogyakarta Meningkat 50 Persen

Minggu, 26 Juli 2009 | 13:33 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Jumlah anak jalanan yang berkeliaran di kota Yogyakarta semakin meningkat. Peningkatan tersebut sangat terasa pada 2009 ini. Sebab sejak awal tahun 2009, Dinas Ketertiban telah menjaring sebanyak 1.363 anak jalanan.

"Anak jalanan yang ditertibkan selama 2009 ni meningkat dari tahun sebelumnya, namun mayoritas dari mereka bukan penduduk asli Yogyakarta," kata Pontjosiwi, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Minggu (26/7).

Dari jumlah 1.363 anak jalanan tersebut, hanya 312 anak jalanan (22,18 persen) yang merupakan penduduk kota Yogyakarta. Kemudian sebanyak 967 anjal (70,98 persen) berasal dari luar Yogyakarta, dan sisanya tidak jelas. Anak jalanan yang usianya anak-anak jumlahnya 370 orang, sedangkan yang berusia dewasa jumlahnya 809 orang.

Pontjosiwi mengungkapkan, untuk menekan keberadaan anak jalanan di Kota Yogyakarta, pihaknya memasang papan pengumuman di sejumlah titik. Papan pengumuman itu berisi himbauan agar para pengguna jalan tidak memberikan sumbangan dalam bentuk apapun kepada anjal. "Papan pengumuman sudah kami pasnga di 16 titik dan tersebat di kota Yogyakarta," jelasnya.

Menurut Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto, pihaknya belum memiliki sistem yang tepat untuk pengentasan anak jalanan, karena sebagian besar anak jalanan berasal dari luar Yogyakarta.

"Mobilitas anak jalanan yang datang dari luar Yogyakarta cukup tinggi, butuh sistem yang tepat untuk menangani mereka. Kita ingin bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat yang berkompeten untuk bersama-sama mengentaskan masalah anjal," kata dia.

Menurut Sudarmaji, salah satu aktivis yang menangani 25 anak jalanan di Jalan Urip Sumoharjo, seharusnya pemerintah segera memberi solusi tepat untuk menangani anak jalanan seperti pengaktivan kembali Balai Pelatihan Kerja.

"Pemerintah jangan hanya main garuk saja, namun berilah mereka (anak jalanan) ruang untuk berlatih kerja dan disediakan lapangan kerja, sehingga mereka tidak kembali ke jalanan," kata Darmaji.

MUH SYAIFULLAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar