14 Mei 2009

Penggusuran di Babakan Rusuh, 19 Orang Terluka

 

Penggusuran di Babakan Rusuh, 19 Orang Terluka


TEMPO Interaktif, Bandung: Upaya Satuan Polisi Pamong Praja menggusur belasan rumah warga di kampung Babakan RT 06/07 Kecamatan Babakan Ciparay, Bandung, Selasa (5/5) pagi berujung rusuh. Akibatnya, 10 warga, delapan aparat Pamong Praja dan Dinas Binamarga, serta seorang wartawan luka berat dan ringan. 

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa bermula saat sekitar 120 aparat Pamong Praja yang dilengkapi satu unit alat pengeruk dan didukung 100-an polisi hendak menertibkan belasan rumah warga di kampung itu. Aparat datang dari bagian belakang kompleks Taman Sakura yang bersebelahan dan hanya dipisahkan pagar seng dengan lokasi penggusuran sekitar pukul 09.00 WIB.

Sementara itu di seberang mereka, ratusan warga setempat yang dibantu aktivis organisasi massa menuggu dan siaga melakukan perlawanan sengit terhadap aparat.

Kerusuhan mulai terjadi kala aparat Pamong Praja mulai membuka pagar seng pemisah. Saat itu dibawah komando seorang aktivis Ormas, warga langsung melempari pasukan aparat dengan pecahan batu, bata dan balok yang ada di sekitar mereka.

Tak hanya itu warga juga merangsek ke area kompleks Sakura sambil menyerang alat berat dan sopirnya dengan lemparan batu. Mendapat perlawanan tiba-tiba, aparat pamong praja memilih mundur. 

Massa lalu mulai melempari pasukan polisi pengendali massa yang coba membentengi langkah mundur pamong praja. Namun kali ini massa mendapat perlawanan. Polisi langsung mengejar dan menghalau massa untuk mundur. Kekisruhan pun akhirnya reda.

Dari belasan orang yang terluka dalam kekisruhan, tiga di antaranya mengalami luka serius di bagian kepala dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Ketiganya adalah Marman (sopir alat berat), Cepi (warga) dan Jovita Meilana, wartawan kontributor siaran berita televisi MNC. 

Jovita, yang berdasarkan rekaman kamera terkena lemparan batu dan potongan balok, kini terpaksa dirawat inap di RS Sentosa Bandung karena menderita gegar otak ringan. 

ERICK P HARDI
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/05/05/brk,20090505-174576,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar