10 Mei 2009

Pemukiman Kumuh Jakarta Akan Direlokasi

Pemukiman Kumuh Jakarta Akan Direlokasi

Minggu, 10 Mei 2009 | 12:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Lokasi penempatan kembali warga di kawasan kumuh sepanjang jalur kereta api Jabodetabek akan ditentukan setelah pertemuan antar instansi. Hal ini terutama menunggu persetujuan antara Pemerintah DKI Jakarta dan PT Kereta Api tentang proses relokasi tersebut.

Menteri Negara Perumahan Rakyat Muhammad Yusuf Asy'ari mengatakan masih belum tahu lokasi penempatan warga tersebut. "Tergantung lokasi yang tersedia, nanti PT KA dan Pemda DKI akan rembugan dulu karena mereka yang punya tanah," ujar Yusuf Asy'ari usai peninjauan pemukiman kumuh di sepanjang jalur rel kereta api Jakarta, Jumat (8/5).

Peninjauan itu dilakukan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, Menteri Negara Perumahan Rakyat Muhammad Yusuf Asy'ari, Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Budi Yuwono dan jajaran pemerintah DKI Jakarta. Dengan kereta mereka melihat jalur kereta mulai dari Stasiun Tanjung Priok melewati beberapa stasiun dan berakhir di Stasiun Kota.

Yusuf mengatakan pemerintah daerah dan departemen terkait akan mendata dan melihat daftar warga yang akan dipindah dari jalur tersebut. Hal ini menindaklanjuti rencana pemerintah untuk merevitalisasi jalur kereta api Jabodetabek. Untuk mendukung revitalisasi tersebut, pemerintah juga akan membersihkan jalur dari pemukiman kumuh atau pemukiman liar di sepanjang jalur rel. Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal mengatakan untuk revitalisasi dan pembersihan jalur dari penduduk ini setidaknya dibutuhkan waktu 2 tahun.

Yusuf mengatakan dari pendataan itu akan menjadi dasar pemerintah untuk membuat pemukiman yang dibutuhkan oleh warga. Rencananya, bagi warga yang tercatat sebagai warga akan direlokasi. Namun bagi penduduk di luar Jakarta, akan dikembalikan atau dibina dengan program pemerintah yang lain.

Dia juga mengatakan penempatan warga ini diusahakan tidak jauh dari lokasi warga sekarang. Alasannya mereka bermukim disekitar jalur karena mendekati sumber ekonomi dan mata pencarian mereka. Yusuf juga mengatakan kebijakan ini juga belajar dari relokasi warga kumuh yang dipindah ke rumah susun di Marunda."Ya itu, belajar dari Marunda. Jangan terlalu jauh," ujar Yusuf.

DIAN YULIASTUTI

http://www.tempointeraktif.com/hg/tata_kota/2009/05/10/brk,20090510-175373,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar