Ibu dan Dua Anaknya Tewas Terbakar Oleh Jonder Sihotang Bekasi - Seorang ibu dan dua anaknya, Rabu (13/5) pagi pukul 05.00 WIB, tewas terbakar di rumahnya Kampung Ujung Harapan RT 17/17 Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Korban, Ny Nurhayati (35) bersama kedua anaknya Aditya (12) dan bayi perempuannya yang baru berusia 12 hari, ditemukan tewas dalam posisi tertidur di ruang kamar. Korban bayi tewas dalam pelukan Ny Nurhayati. Dalam kejadian itu, empat orang lainnya mengalami luka bakar, yakni Limar (60), mertua Ny Nurhayati, Nunung (26), dan Masudin (32), suami Ny Nurhayati, serta Solihin (26), cucu Limar. Jenazah ketiga korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Sementara itu, empat korban luka bakar dengan kondisi kritis dibawa ke Rumah Sakit Ananda, Pondok Ungu, Kota Bekasi. Keterangan yang diperoleh SH menyebutkan, api diduga berasal dari bensin yang terbakar karena rumah tersebut juga dijadikan sebagai tempat tambal ban dan menjual bahan bakar bensin. Namun sampai saat ini, penyidikan masih dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran yang mengakibatkan tiga orang tewas dan melukai empat orang korban lainnya. Kapolres Metro Kabupaten Bekasi Kombes Heri Wibowo saat ditemui SH di tempat kejadian perkara (TKP) membenarkan kebakaran tersebut telah membawa korban tewas dan luka bakar. "Kami masih melakukan penyidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran bersama tim identifikasi, termasuk meminta keterangan dari beberapa orang saksi yang melihat peristiwa tersebut," katanya. Akibat Bensin Saksi mata lain, Minten (35), mengatakan bahwa pihaknya pertama sekali melihat api sudah membesar di bagian ruang tamu yang menjadi tempat penyimpanan bensin. Saat terjadi kebakaran, keempat korban luka bakar berusaha menyelamatkan diri setelah api sudah membakar seluruh bagian rumah. Sementara itu, Ny Nurhayati yang baru dua minggu melahirkan, kesulitan untuk keluar dan akhirnya meninggal bersama kedua anaknya di dalam kamar. Warga yang melihat kejadian tersebut berusaha mematikan api dan satu jam kemudian api berhasil dipadamkan dengan dibantu dua unit mobil pemadam kebakaran. Namun, seluruh bangunan rumah berukuran sekitar 12x6 meter tersebut sudah habis terbakar dan kini tinggal puing setelah ambruk rata dengan tanah. Suriani (56), tetangga korban, kepada SH menjelaskan, sebelumnya rumah tersebut hanya dijadikan untuk berdagang buah-buahan secara musiman oleh Limar. Namun, tiga bulan terakhir, Solihin (26) membuka usaha tambal ban sambil menjual bensin dan diduga kuat menjadi penyebab kebakaran. n
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0905/13/jab01.html |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar