Selasa, 19 Mei 2009
Amir Sarifudin - Okezone
BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan mewaspadai kemungkinan terjadi limpahan Ribuan TKI yang dideportasi dari negeri jiran melalui pintu masuk Tawau Malaysia ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Meski demikian Pemkot Balikpapan belum mengetahui angka pasti jumlah pendatang yang berasal dari TKI yang dideportasi dan mengadu nasib di Balikpapan.
"Kan pintu masuknya kalau di Kaltim itu ada di Tawau mereka masuk melalui Nunukan, Tarakan dan Balikpapan, nah mereka ini bisa saja nyangkut di Balikpapan untuk mengadu nasib karena Balikpapan memang kota jasa dan transit. Tapi angkanya kami belum tahu," ujar wakil Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi usai menghadiri acara Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif di rumah dinas Wakil Wali kota Balikpapan, Selasa (19/5/2009).
Menurut Rizal, derasnya arus pendatang ke Balikpapan dari daerah akan menimbulkan berbagai probelematika seperti pengangguran, kemiskinan, ketertiban dan keamanan.
"Karena pendatang sekarang yang datang dari Jawa banyak bekerja di sektor informal seperti pedagang kaki lima.Jika ini tidak diatur akan menimbulkan masalah," katanya.
Meski demikian, Pemkot tidak akan melarang pendatang ke kota jasa ini sepanjang mereka memeliki pekerjaan dan identitas.
Untuk normalnya berdasarkan data catatan sipil setiap bulan terdapat 1200-1500 pendatang yang mengadu nasib di Balikpapan. Mereka kebanyakan berasal dari pulau Jawa. Sementara angka keluarga miskin di kota Balikpapan mencapai 8 ribu jiwa.
(fit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar