11/03/2009
Purworejo, CyberNews. Pemkab Purworejo mengakui sebagian wilayahnya termasuk kategori rawan pangan. Bupati Purworejo Kelik Sumrahadi mengatakan rawan pangan yang melanda 86 desa diwilayahnya tidak lepas dari lemahnya sistim distribusi mengingat faktor demografis dan geografis wilayah.
Kabag Humas Djoko Saptono dalam siaran persnya yang diterima SM CyberNews Rabu (11/3) menjelaskan, isitilah rawan bukan berarti kondisi warga masyarakat kesulitan pangan.
Di Purworejo, lanjutnya, angka ketersediaaan pangan cukup, bahkan lebih dari mencukupi. Tahun 2007 lalu produksi padi di Purworejo surplus hingga 216.402 ton. "Tahun ini ditargetkan surplus sama," katanya.
Angka tersebut, sambungnya, didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo yang menyatakan bahwa akhir tahun 2007 luas panen mencapai 52.729 ha. Jumah produksi 292.467 ton gabah kering panen (GKP).
Kondisi ini diproyeksikan sama dengan tahun 2008, mengingat luas panen dan tingkat produksi tidak jauh berbeda. Hanya saja buruknya akses jalan di sejumlah wilayah cukup menjadi kendala upaya pendistribusian. "Di Purworejo penyebaran sawah tidak merata. Tidak semua kecamatan/desa mempunyai areal persawahan yang luasnya sama, bahkan ada desa yang sama sekali tidak punya sawah hanya ladang atau tegalan saja," ujarnya.
Ditambahkan, pemetaaan daerah rawan pangan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jateng disusun untuk meginventarisasi informasi tentang situasi rawan pangan di tingkat masyarakat. Dengan menggunakan 14 indikator pertanyaan salah satunya adalah ketersediaan lahan sawah di masing-masing desa, hal itu rutin dilakukan setiap tuiga tahun sekali. "Jadinya semua kabupaten saya yakin mesti ada yang dinyatakan rawan, meskpun daerah lumbung padi sekalipun," terangnya.
Sementara itu, masalah daerah rawan pangan mendapat sorotan tajam DPRD Purworejo. Dalam sidang paripurna penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) bupati beberapa waktu lalu, Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) secara tegas meminta Pemkab segera menyusun langkah strategis menindaklanjuti kerawanan pangan ini.
"Ini salah satu indikator bahwa pembangunan di Kabupaten Purworejo belum optimal. Antisipasi kedepan bisa dengan mencari akar permasalahnnya, kalaupun faktor distribusi jadi soal ya bagaimana caranya agar akses jalan diperbaharui," tegas Ketua FKB Ahmad Mukhibudin di dampingi sekretaris FKB Purwadi.
Kasi Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Purworejo Eko Anang SW menjelaskan, jumlah produksi padi Purworejo masih mampu menopang kebutuhan pangan perkapita yang mencapai 92,87 kilogram per orang per tahun.
(Nur Kholiq /CN08)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar