Berita Kota
30 April 2009
Balita Gizi buruk di Lebak meninggal lantaran tidak dirawat di rumah sakit, keluarga kesal, pihak RSUD Adjidarmo tal cepat menanganinya. Perawat bahkan menertawakan orangtua pasien dari keluarga miskin ini.
Meski sempat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo, Rangkasbitung kabupaten Lebak namun Rustika (3) tidak dirawat. Bocah dibawah usia lima tahun (balita) penderita gizi buruk ini justru dibawa pulang lagi oleh keluarganya karena orangtuanya tidak tega melihat Rustika terlantar tidak dirawat
Akibatnya sangat fatal. Hanya beberapa jam pulang dari rumah sakit kondisi kecehatan bocah ini membeburuk hingga akhirnya menemui ajal pada rabu 29 April dinihari. Rustika meninggal saat dirawat ala kadarnya di rumah orangtuanya, kampung Aweh Dalam Desa Aweh kecamatan Kalanganyar kabupaten Lebak pukul 00.00 WIB.
Sebelum meninggal pada selasa siang Rustika dirujuk ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung namun dibawa pulang kembali oleh keluarganya karena oranguta bocah itu tidak tega melihat putrinya yang sedang kritis tidak cepat ditangani petugas medis rumah sakit tersebut.
Siang itu Rustika datang di ruang UGD dengan kondisi tubuh lemah, badan sangat kurus, perut membuncit, dan kulit mengeriput. Meski begitu, petugas medis rumah sakit milik pemerintah daerah itu kurang memperdulikannya. Petugas medis hanya mengambil sampel darah Rustika tiga kali kemudian membiarkan bocah itu duduk di kursi roda bukan tempat tidur pasien.
Melihat putrinya tidak mendapatkan penangganan yang layak orangtua Rustika sangat sedih. Sebab itu, Ibunda Rustika sangat sedih. Sebab itu ibunda Rustika berinisiatif membawa bocah itu pulang lagi untuk dirawat sendiri di rumah. Untuk itu ketika membawa pulang putrinya keluarga Rustika beralasan akan mengambil pakaian yang tertinggal di rumah.
Saya tidak tega melihat keadaan anak saya. Selin itu saya sakit hati saat perawat menanyakan penyakit anak saya (rustika) gizi buruk, tetapi perawat rumah sakit malah menertawakan saya. Saya tidak tahu apa maksudnya ia tertawa. Mungkin karena saya orang tidak mampu ujar Yulawati (29), ibunda Rustika dengan wajah sedih saat ditemui Berita kota di rumahnya, kampung Aweh Dalam kemarin.
Menurut Yuliawati, berat badan puterinya menyusut sejak berusia satu tahun atau sekitar sebulan setelah ia bisa berjalan. Berat badannya jauh dari normal, hanya 6kg. Setelah itu Rustika menderita penyakit penyerta, seperti batuk dan bisul di sekujur tubuh, bahkan saat meninggal masih ada bisul yang belum pecah.
Yuliawati mengaku mengajak Rustika pulang paksa dari rumah sakit karena tidak tega melihat anaknya tidak cepat ditangani petugas rumah sakit. Padahal kondisinya saat itu sangat mengkhawatirkan, yaitu tubuh lemah dan bibir membiru serta matanya melotot.
"saya tiba di rumah sakit pukul 09.30 dab pulang pukul 11.30. Di rumah sakit anak saya hanya diambil sampel daranya dan diberi oksigen tanpa ada perawatan khusus, bahkan tidak ditempatkan di tempat tidur pasien. Malah saya pinjam kursi roda milik pasien lain," paparnya.
Terkait kasus itu, kepala seksi Gizi Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Lebak Tata Sudita Mkes mengatakan, balita itu sempat datang ke kantor Dinkes untuk minta rujukan. Rustika segera dibawa ke rumah sakit. "Namun, karena saat itu pasien tidak mendapat tempat sehingga ia diberikan pertolongan sekedarnya. Tuturnya.
Tata mengakui kondisi Rustika sudah sangat memprihatinkan. Dengan berat badan badan hanya 6 kg untuk anak usia 3 tahun sudah membuktikan bahwa yang bersangkutan memiliki penyakit cukup berat. Tata juga membantah berita bahwa pihaknya menyatakan Rustika bukan menderita gizi buruk. sep
Tidak ada komentar:
Posting Komentar