27 April 2009

14 WNI Terancam Dipancung


Selasa, 28 April 2009

Batam Cyber Zone

Jakarta (BCZ) Sebanyak 14 orang Warga Negara Indonesia (WNI) menghadapi ancaman hukuman mati di Arab Saudi. Mereka harus menjalani hukuman itu akibat sejumlah tuduhan kasus pembunuhan yang dituduhkan oleh pengadilan Kerajaan. Sebagian besar dari mereka adalah para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

"Sampai saat ini mereka berada di sejumlah penjara di dan terancam qishash (hukuman mati pancung, Red)," kata Konsul Jenderal RI di Jeddah, Gatot Abdullah Manshur.

Sebanyak 14 WNI yang terancam hukuman mati itu antara lain, Hafidz bin Kholil Sulam (Tulungagung, Jatim), Siti Zainab binti Duhri Rupa (Bangkalan, Madura), Etty Thoyyib Anwar (Majalengka, Jabar), Suleimah Misnadi (Pontianak, Kalbar), Muhammad Zaini (Madura, Jatim).

Ada juga Saiful Mubarok (Cianjur, Jabar), Aminah binti H. Budi dan Darmawati binti Tarjani (keduanya asal Tapin Rantau, Kalsel),  Muhammad Niyan, Abdul Aziz Supiyani, Muhammad Mursyidi, Ahmad Zizi Hatati (kelimanya asal Kalsel), Jamilah binti Abidin Rifi'i alias Juwariyah binti Idin (Cianjur, Jabar), dan Ahmad Fauzi bin Abu Hasan (tak diketahui alamat pasti).

Pada tahun 2008, KJRI Jeddah berhasil membantu proses peringanan hukuman sehingga ada beberapa WNI yang terbebas dari ancaman qishash. Mereka adalah Nurmakin Sabri (Banjarmasin, Kalsel), Idim Dimyati bin Muhtar, Didin bin Ruyani, Udeng Maulana bin Wahyudin, Sumiyati (keempatnya tidak diketahui alamat asal), dan Muhammad Daham Arifin (Kalsel).

"Kami sedang berupaya maksimal agar 14 orang tersebut juga bebas dari hukuman qishahs," ujar Gatot.

Ia menjelaskan, WNI yang masa berlaku izin tinggalnya sudah habis, memiliki kecenderungan untuk melanjadi pelaku tindakan kriminal.

"Apalagi jika yang bersangkutan meninggal dunia, urusannya menjadi rumit," katanya.

Menurut dia, pada tahun 2008 WNI yang masa berlaku izin tinggalnya sudah habis dan dideportasi dari Arab Saudi jumlahnya mencapai 24.020 orang.

Terbanyak berasal dari Jatim yang menyumbang 5.890 orang. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan tahun 2007 yang mencapai 24.834 orang, sedang Jatim menyumbangkan 7.382 orang. [hta/rm]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar